Pembangunan Depo Karawang SPINDO Perkuat Distribusi
Spindo membangun Depo Karawang untuk memperkuat distribusi dan layanan logistik di Jakarta dan Jawa Barat, meningkatkan efisiensi pasokan produk pipa baja.
Prosesi groundbreaking Depo Karawang Spindo yang menandai perluasan fasilitas distribusi perusahaan.
INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Spindo) memulai pembangunan Depo Karawang sebagai langkah memperkuat rantai pasok dan layanan distribusi di Jakarta dan Jawa Barat. Proyek ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi logistik serta memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan industri maupun proyek infrastruktur. Depo Karawang diharapkan menjadi salah satu fasilitas penting dalam mendukung pasar domestik, yang selama ini menjadi porsi utama penjualan perusahaan.
Berlokasi di Plant 5 Karawang, pembangunan depo tersebut resmi dimulai melalui prosesi groundbreaking pada 10 November 2025. Fasilitas yang berdiri di atas lahan sekitar dua hektar ini memiliki nilai investasi sekitar Rp50 miliar dan ditargetkan selesai pada kuartal II tahun 2026. Depo Karawang akan berfungsi sebagai pusat penyimpanan dan distribusi produk pipa baja yang menyasar wilayah barat dan tengah Pulau Jawa, sekaligus melengkapi operasional Depo Semanan yang lebih dulu melayani kawasan Jakarta Barat dan sekitarnya.
Direktur Strategi PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Johanes W. Edward, menyampaikan bahwa pembangunan Depo Karawang merupakan bagian dari strategi jangka pendek Spindo untuk memperkuat daya saing. Ia menegaskan bahwa fasilitas baru ini diharapkan meningkatkan jangkauan pasar domestik serta mendukung kelengkapan stok.
“Depo Karawang akan memperkuat kemampuan distribusi kami di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, sehingga pelanggan dapat menikmati kelengkapan dan ketersediaan stok yang lebih baik serta waktu pengiriman yang lebih cepat dan efisien. Ini merupakan langkah nyata Spindo dalam meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperkuat posisi kami di pasar pipa nasional,” ujar Johanes.
Depo tersebut akan dilengkapi sistem pergudangan modern dan tata letak logistik yang dirancang untuk memperlancar arus barang. Infrastruktur ini ditujukan untuk mempercepat respons perusahaan terhadap permintaan pelanggan di berbagai segmen, seperti konstruksi, infrastruktur, industri, dan proyek strategis nasional.
Hingga saat ini sekitar 95% penjualan Spindo berasal dari pasar domestik, yang menggambarkan peran penting perusahaan dalam pasokan pipa baja nasional. Dengan tambahan fasilitas di Karawang, perusahaan memperkuat komitmen terhadap pertumbuhan industri dalam negeri dan efisiensi operasional.
“Pembangunan Depo Karawang menunjukkan keyakinan kami terhadap prospek ekonomi nasional dan potensi pertumbuhan permintaan pipa baja di berbagai sektor. Kami akan terus berinvestasi secara terukur untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Johanes.
Sebagai kontraktor proyek, Spindo menunjuk PT INDONAKANO, perusahaan yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun di Indonesia. PT INDONAKANO sebelumnya juga membangun Spindo Plant 5 pada tahun 2005. Penunjukan ini dilakukan untuk memastikan pembangunan Depo Karawang berlangsung sesuai jadwal dan memenuhi standar kualitas konstruksi yang dibutuhkan perusahaan.
Spindo sendiri merupakan produsen pipa baja las terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 600.000 ton per tahun serta enam unit pabrik di Jawa Timur dan Jawa Barat. Produk perusahaan telah memenuhi standar SNI, ASTM, JIS serta bersertifikasi UL, FM, dan API 5L. Dengan pembangunan Depo Karawang, Spindo memperluas infrastruktur pendukung distribusi untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.


