Jum'at, 26 September 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Strategi Branding Gen Z & Alpha: Jujur dan Relevan

Posted by: Zeinal Wujud | 13-08-2025 11:42 WIB | 863 views

INFOBRAND Forum 2025 bahas strategi branding Gen Z & Alpha: jujur, relevan, dan fokus pada Content to Commerce.

Strategi Branding Gen Z & Alpha: Jujur dan Relevan Silih Agung Wasesa memaparkan strategi branding Gen Z dan Alpha pada INFOBRAND Forum 2025 di Jakarta.

INFOBRAND.ID, Jakarta - INFOBRAND.ID sukses menggelar The 30th INFOBRAND Forum 2025 di Jakarta, menghadirkan para pengelola brand untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, sekaligus menjalin jejaring bisnis. Mengusung tema "Successfully Managing Brand for Gen Z and Alpha", forum ini menekankan pentingnya memahami karakter generasi muda sebagai konsumen utama masa depan.

Baca juga:

Silih Agung Wasesa, CEO Konner Advisory, dalam pemaparannya mengungkap bahwa meski sering disebut “generasi stroberi”, Gen Z dan Alpha justru merupakan kelompok konsumen yang cerdas, vokal, dan penuh tuntutan nilai. “Jika brand Anda berani jujur dan relevan—mereka akan jadi pendukung paling militan,” papar Silih.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Menurut Silih, kedua generasi ini tidak tertarik pada janji kosong atau gimmick pemasaran. Mereka mencari keotentikan, koneksi emosional, dan nilai yang sejalan dengan prinsip hidup mereka. Untuk itu, brand harus mengubah pendekatan dari sekadar promosi visual menjadi membangun narasi bermakna, berkolaborasi dengan konsumen, serta menempatkan tujuan di atas sekadar produk.

Silih memaparkan lima prinsip branding bagi Gen Z dan Alpha: jujur dan transparan, melibatkan konsumen dalam narasi brand, hadir di platform yang mereka gunakan, responsif terhadap tren dan percakapan digital, serta bersuara dalam isu yang mereka pedulikan. “Mereka bisa mencium ‘gimmick’ dari jauh,” sambungnya.

Successfully Managing Brand for Gen Z and Alpha

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Menariknya, Silih juga menyoroti pergeseran strategi pemasaran yang ia sebut sebagai Content to Commerce. “Untuk satu hal yang menarik 4R ini, sekarang apa ya prosesnya tidak 4 secara susah begitu, sekarang kita singkat menjadi Content to Commerce. Artinya apa, semua content yang harus ada di sosial media ukurannya adalah closing sales,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa tidak ada lagi tahapan panjang mulai dari awareness hingga pembelian. “Tidak ada lagi cerita awareness dulu, orang tertarik, orang memutuskan, terus baru beli, tidak ada. Sekarang content to commerce. Kalau content kita tidak ngejual, selesai. Karena memang orang dipengaruhi banyak banget.”

Silih juga menyebutkan bahwa beberapa brand telah mengalihkan anggaran dari iklan TV dan media tradisional untuk memperkuat strategi ini. Kuncinya, kata dia, adalah memahami arus interaksi dan mengarahkan ekspresi kreatif ke arah penutupan penjualan yang efektif. “Jadi biarkan mereka berekspresi, kita lihat flow-nya akan kemana, arusnya kayak apa, closing-nya seperti apa. Nah, itu akan lebih keren buat anak-anak Gen Z dan Gen Alpha,” jelasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

Tak kalah penting, aspek pembayaran juga menjadi perhatian generasi ini. “Payment gateway itu menjadi penting, apakah mau pakai GoPay, apakah mau pakai apa gitu, mereka itu sangat berpikiran banget,” ujarnya, sambil mengingatkan bahwa kasus penipuan startup pernah membuat mereka lebih waspada terhadap sistem pembayaran.

Baca juga:

Dengan karakter Gen Z dan Alpha yang kritis, adaptif, dan berdaya beli tinggi, pelaku bisnis perlu mengubah paradigma pemasaran mereka. Bukan lagi menjadikan generasi ini sebagai target semata, melainkan sebagai mitra dalam menciptakan ekosistem brand yang autentik, berdampak, dan mampu bertahan di masa depan.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV