INFOBRAND.ID, JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam upaya pencegahan stunting di Desa Cibatok II Bogor dan berhasil menurunkan angka stunting di sana sebesar 80 persen.
Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dr. Ian Kloer mengatakan, stunting telah menjadi isu kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus di Indonesia.
"Perlawanan terhadap stunting memerlukan pendekatan dan intervensi sistematis terhadap ekosistem, selain pemenuhan gizi yang optimal,” kata dia di Jakarta kemarin
Dia menambahkan, upaya mengentaskan stunting di Indonesia bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan bangsa.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.
Stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.
Oleh karena itu, sejak 2018, Corporate Social Responsibility (CSR) yang diusung Darya-Varia bersama Kemenkes telah menjalankan sejumlah program untuk mencegah stunting di Indonesia, khususnya di Desa Cibatok II Bogor. Hasilnya, kolaborasi tersebut berhasil menurunkan angka stunting di Desa Cibatok II sebesar 80 persen pada tahun 2023.
Sementara itu, dipilihnya Desa Cibatok II lantaran wilayah Jawa Barat memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia, sehingga lokasi pencegahan stunting salah satunya difokuskan di sana sejak 5 tahun lalu.
Saat ini, Darya-Varia dan Kemenkes masih berkolaborasi bersama untuk menurunkan angka stunting di Desa Cibatok II hingga mencapai 100 persen dan diharapkan dapat menjangkau desa-desa lainnya melalui program serupa dalam beberapa waktu ke depan.
Sejumlah program pencegahan stunting pun dilakukan Darya-Varia bersama Kemenkes dan aparat Desa Cibatok II Bogor, antara lain edukasi kesehatan, pelatihan peningkatan kompetensi bidan, pemberdayaan posyandu melalui pengadaan bahan makanan sehat dan peralatan kesehatan, pengecekan kesehatan gratis, dan lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Cibatok II Enjang Hariri menyatakan, dengan dukungan yang terus-menerus, Desa Cibatok II ini berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
"Program ini menjadi berbeda karena kegiatan-kegiatan intervensi yang dilakukan lebih dari sekadar pemberian suplemen gizi dan nutrisi,” jelasnya.
"Program kolaborasi ini sudah menargetkan hal-hal yang sifatnya pencegahan di hulu, seperti penyuluhan kesehatan ibu dan anak, perbaikan sanitasi lingkungan, pemberdayaan keluarga, dan terutama edukasi dini pada remaja," tambahnya.