Sabtu, 27 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti : Perlu Ada Pengklasifikasian Produk Prioritas IKM

Posted by: 3572 viewer

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti : Perlu Ada Pengklasifikasian Produk Prioritas IKM
Dekan FEB Universitas Trisakti Prof. Dr. Bambang Soedaryono

Pada awal semester I/2019, Kementerian Perindustrian melansir data bahwa sepanjang 2018 industri kecil dan menengah (IKM) berhasil menyerap 60% dari total angkatan kerja atau sekitar 11,68 juta orang pada sektor industri. Adapun, kontribusi sektor pengolahan terhadap PDB tercatat sebesar 19,82% atau setara dengan Rp2.947 triliun.

Peran signifikan IKM terhadap perekonomian nasional sering dianggap sebelah mata karena dianggap masih menggunakan cara-cara konvensional dalam menjalankan usaha. Padahal, peluang IKM untuk mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan teknologi 4.0 sangat potensial.

Infobrand.id mewawancarai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, Prof. Dr. Bambang Soedaryono, Ak, MBA untuk mengetahui peluang dan tantangan IKM dalam menggarap pasar digital berdasarkan kacamata civitas akademisi. Berikut petikannya:

IKLAN INFOBRAND.ID

 

Bagaimana cara Universitas Trisakti dalam mendorong IKM untuk naik level dan sejalan dengan revolusi digital 4.0?

Sebagai institusi pendidikan tugas kami adalah memberikan pengajaran kepada khalayak terkait perkembangan maupun fenomena yang sedang terjadi  di masyarakat. Dalam kaitannya mendorong IKM untuk sejalan dengan revolusi digital, kami memberikan pembelajaran kepada para pelaku IKM tersebut, bentuknya bisa seperti pelatihan maupun seminar-seminar. Pada kegiatan tersebut kami mencoba berkontribusi dengan menularkan pemahaman ekonomi pada beberapa aspek, seperti manajemen keuangan, pemasaran atau marketing, pengorganisasian usaha, sampai bagaimana cara untuk meningkatkan performa.

Hal tersebut dimaksudkan agar kegiatan bisnis dari para pelaku IKM dapat terus inline dengan model usaha kekinian. Sebagai contoh pemanfaatan  teknologi informasi dalam pengembangan dan ekspansi.

 

IKLAN INFOBRAND.ID

Apakah konsep-konsep pengajaran tersebut sudah masuk kedalam satuan kurikulum akademik?

Tentu saja sudah. Contoh nyatanya adalah mata kuliah kewirausahaan. Disana kami memberikan dasar-dasar dalam berkegiatan usaha. Kami memberikan pemahaman teoritis soal ekosistem bisnis, mulai dari bagaimana mengolah bahan baku, strategi marketing, sampai kepada teknik pemasaran. Bahkan kami juga menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mempraktekan langsung keilmuan mereka dalam bentuk praktek berjualan di lingkungan kampus. Itu semua merupakan upaya kami dalam mendorong semangat-semangat muda dalam berwirausaha.

Akan tetapi, jika ditanya apakah kami mengharuskan para lulusan untuk terjun dalam bisnis setelah menyelesaikan masa studi atau lulus? Jawabannya tidak. Sebagai seorang ekonom paling tidak jiwa entreprneurship akan menjadi bekal dimasa depan saat mereka bekerja. Karena kembali lagi kepada individu masing-masing, merekalah yang mengambil keputusan soal bidang apa yang akan digeluti.

Mayoritas yang saya lihat, para alumni banyak terserap pada sektor private. Yang jelas, tugas pokok kami dari sisi institusi pendidikan telah sesuai dengan core pengajaran, yakni pembekalan ilmu sesuai dengan garis kurikulum yang telah ditetapkan.


IKM menjadi salah satu sektor penyumbang PDB yang cukup signifikan, begitu juga dengan penyerapan tenaga kerja. Upaya apa saya yang bisa ditingkatkan untuk mendorong sektor ini agar lebih optimal?

IKLAN INFOBRAND.ID

Jelas sekali sektor ini cukup mampu untuk menggerakan perekonomian secara nasional, mengingat memang jumlahnya sangat banyak. Selain itu, terbuka juga peluang bisnis lain yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha tersebut, dapat dibilang semacam diversifikasi. Artinya, pengusaha tersebut bisa menjalankan lebih dari satu bisnis disaat bersamaan.

Untuk itu, saya melihat perlu ada pengelompokan atau klasifikasi sektor IKM apa yang harus didorong agar peranannya semakin besar. Dari pengelompokan tersebut kemudian kita harus men-develop keunggulan apa yang bisa dikembangkan. Hal ini penting guna mengetahui kekuatan apa yang kita miliki dengan maksud meningkatkan daya saing apabila merambah pasar mancanegara.

Mungkin karakteristik produk yang sesuai dengan pemikiran saya adalah barang-barang yang memiliki kemampuan life time tinggi sehingga dapat dikirim jauh. Contohnya, ketika saya berada di Belanda sekitar 1993-1994. Disana saya mendapati sebuah sambal dalam kemasan yang ternyata berasal dari Thailand. Kenapa dari Indonesia tidak saya jumpai, pikir saya.

Di Tanah Air, sambal tergolong panganan sederhana dalam aktivitas konsumsi. Namun, dengan proses added value melalui follower produktif, kita bisa mengemas sesuatu yang sederhana tadi kedalam bentuk barang produksi dengan nilai ekonomis tinggi.

Contoh lainnya adalah ketika saya membeli caping sewaktu mengunjungi Vietnam. Entah kenapa saya mau membeli souvenir itu, padahal di Indonesia juga banyak. Disitu kemudian kita melihat bahwa ada proses penambahan nilai jual dengan memasukan unsur-unsur yang berkualiatas. Kalau tidak bagus ya tidak mungkin saya beli.

IKLAN INFOBRAND.ID

Jadi kembali lagi, kita harus mengetahui seberapa jauh kekuatan kita agar bisa mengukur ekspansi  apa yang tepat untuk dilakukan. Caranya ya tadi, mengelompokan potensi-potensi apa saja yang bisa diangkat, apakah dari sisi sumber daya alam, jasa, maupun kerajinan-kerajinan dalam bentuk handicraft dan furniture.

Selain itu perlu juga diadakan semacam market research guna mengetahui karakteristik demand dari wilayah pangsa pasar kita. Semua itu akan lebih mudah dengan cara mengumpulkan data-data yang telah ada. Apalagi sekarang sudah ada teknologi internet, saya kira semua itu tidak akan berjalan sulit.

 

Mengenai bisnis franchise asli Indonesia yang sudah merambah ke luar negeri, bagaimana anda melihat fenomena tersebut?

Begini, bisnis atau kegiatan usaha itu tumbuh dan berkembang jika demand-nya ada. Sementara supply yang ditawarkan oleh para pengusaha akan berbanding lurus dengan permintaan pasar itu sendiri. Hal ini berlaku dimanapun. Jadi, jika ada gerai atau produk indonesia yang diterima dan berhasil berkembang di luar negeri itu sudah pasti memang ada sisi demand.

Nah, permintaan itu dari mana? Bisa dari banyaknya warga Indonesia yang berada di negara tersebut. Kan tidak mungkin tiba-tiba ada restoran Indonesia yang berdiri suatu negara, tetapi tidak ada orang Indonesia-nya. Minimal, yang membuka itu orang kita dan dinikmati oleh orang Indonesia yang juga ada disana.

Pelan-pelan pasti juga akan ada warga lokal yang mulai mencoba restoran itu. Tapi ingat juga harus ada penyesuaian dengan karakteristik budaya setempat, seperti kecenderungan rasa yang disukai, bahan baku dan juga cara penyajian. Saya pikir jika kita mampu melalui tahapan-tahapan tersebut dengan baik, bukannya tidak mungkin bisnis sektor ini akan berkembang dan akan melahirkan para pelaku usaha baru.

 

Revolusi 4.0 banyak membawa peluang dan tantangan, untuk IKM sendiri apa saja peluang-peluang yang bisa digarap?

Itu sebenarnya banyak sekali peluangnya, dan saya melihat ini belum mencapai puncak dan akan terus growth. Contohnya adalah kebutuhan konsumsi masyarakat muda di Indonesia yang menginginkan serba instan. Nah, demand yang besar itu kemudian secara cerdas difasilitasi oleh penyedia jasa transportasi online untuk mengkoneksikan antara produsen dan konsumen. Ini kan kemajuan besar sekali menurut saya dalam pemanfaatan teknologi.

Lalu, UKM-nya dimana? UKM dapat memainkan peranan pada sisi supply, yakni menyediakan produk-produk makanan yang diinginkan konsumen. Hal-hal seperti ini yang harus kita tangkap sebagai sebuah challege sekaligus opportunity yang bisa mendatangkan kesempatan ekonomi bagi para pelaku IKM. Ini peluang yang sangat besar.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Nokia Perbarui Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah

Nokia Perbarui Jaringan 5G XL Axiata di Jawa Tengah
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Perusahaan teknologi, Nokia, mengumumkan telah menyelesaikan proyek lima tahun bersama XL Axiata dalam rangka memodernisasi ja...


Bank DKI Dukung Pelaksanaan Indonesia Mini 4WD Championship 2024

Bank DKI Dukung Pelaksanaan Indonesia Mini 4WD Championship 2024
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Bank DKI berkolaborasi bersama komunitas Mini 4WD dalam pergelaran Indonesia Mini 4WD Championship 2024 yang diselenggarakan d...


Jangan Kelewatan, Pameran Diecast Indonesia IDEX Kembali Gelar Oktober Mendatang

Jangan Kelewatan, Pameran Diecast Indonesia IDEX Kembali Gelar Oktober Mendatang
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Indonesia Diecast Expo (IDEX) akan kembali digelar kegiatan acara untuk para pencinta diecast melalui gelaran Indonesia Diecas...


Speaker HiFi Audivo PHS 6A Hadirkan Suara Jernih dan Detail

Speaker HiFi Audivo PHS 6A Hadirkan Suara Jernih dan Detail
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Menemukan cara untuk meningkatkan mood, menikmati waktu untuk diri sendiri, dan meningkatkan produktivitas merupakan elemen pe...