INFOBRAND.ID, JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan total transaksi perdagangan mencapai USD250 juta pada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di Jakarta, pada 9 - 12 Maret 2023.
"Transaksi on the spot kita targetkan USD250 juta, tetapi target perdagangan setelah pameran ini lebih dari jumlah tersebut," kata Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur dalam konferensi pers IFEX di Jakarta, kemarin.
Dia juga menyatakan, selain perdagangan langsung dalam acara pameran IFEX, biasanya ada transaksi lanjutan antara produsen dengan para pembeli.
Hal tersebut terjadi lantaran pembeli kembali memesan produk dengan jumlah yang lebih banyak, atau yang sebelumnya masih ragu kemudian akhirnya memutuskan untuk membeli produk mebel dan kerajinan.
Menurut Abdul lagi, nilai transaksi setelah pameran IFEX diperkirakan mencapai 750 juta dolar AS, sehingga total transaksinya sebanyak 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15 triliun.
"Setelah pameran kita follow up, targetnya 750 juta dolar AS. Ini kontribusi yang cukup besar dalam perdagangan," ujarnya.
Lebih lanjut Abdul menyampaikan, capaian ekspor 2022 yang lalu mencapai USD3,5 miliar. Pada akhir 2024 mendatang, pihaknya menargetkan dapat melakukan transaksi ekspor mencapai USD5 miliar.
Abdul mengaku tetap optimistis bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan meskipun kondisi saat ini kurang menguntungkan.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi di pasar utama yaitu Amerika Serikat dan Eropa, HIMKI juga terus menjajaki pasar-pasar baru seperti India, Timur Tengah dan lain-lain.
"Karena Amerika dan Eropa ini terdampak dari kondisi geopolitik, khususnya perang. Oleh karena itu yang strategis saat ini ekspor ke India dan Timur Tengah," katanya.
Dia menambahkan, penguasaan desain dan teknologi produksi sangat membantu pertumbuhan target ekspor industri padat karya ini.
Beberapa negara besar seperti Italia dan beberapa negara eksportir besar furnitur tingkat dunia memprioritaskan kedua hal tersebut.