INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar USD30 juta dolar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yamg digelar Selasa (6/6/2023) ini di Jakarta.
Sebelumnya, pada Januari 2023 anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga telah membagikan dividen interim sebesar USD70 juta, sehingga, total dividen yang dibagikan oleh perseroan sebesar USD100 juta untuk tahun buku 2022.
Sementara sisa laba bersih sebesar USD27,32 juta akan ditempatkan oleh perseroan sebagai laba ditahan.
IKLAN INFOBRAND.ID
"Hasil RUPST ini meningkatkan optimisme terhadap pertumbuhan perseroan secara positif dan konsisten. Ke depan, perseroan akan terus berkomitmen mengembangkan dan menjaga pertumbuhan bisnis serta mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia,” kata Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah.
Dalam RUPST kali ini, PGEO juga menyetujui pergantian pengurus, diantaranya mengangkat Sujit S.Parhar sebagai Komisaris Independen menggantikan Samsul Hidayat, dan mengangkat Julfi Hadi sebagai Direktur Utama menggantikan Ahmad Yuniarto.
RUPST juga mengangkat Ahmad Yani sebagai Direktur Operasi menggantikan Eko Agung Bramantyo, dan menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.
Selain itu, perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO), diantaranya untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology.
Dana hasil IPO tersebut juga digunakan untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung operasional, serta pembayaran sebagian facilities agreement perseroan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Sebagai informasi, PGEO mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 49,68 persen year on year (yoy) menjadi USD127,32 juta selama tahun 2022, yang ditopang oleh pendapatan yang meningkat 4,68 persen (yoy).
Perseroan mencatatkan produksi uap dan listrik panas bumi sebesar 4.629,6 Giga Watt Hours (GWh), serta dari aspek keberlanjutan, perseroan berhasil melakukan penghindaran emisi sebesar 3,87 juta ton karbondioksida (CO2).
