Logistik memegang peranan vital dalam perkembangan e-commerce karena industri inilah yang merajut benang dari hubungan marketplace-produsen-konsumen. Industri ini yang membuat produk bisa sampai di tangan konsumen.
Salah satu pemain dalam industri ini adalah J&T Express. Walau tergolong startup logistik muda, namun kiprah J&T tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan kini 3 tahun setelah kehadirannya J&T bisnis mereka terus menggurita dengan melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Sejak ‘mentas’ di industri logistik, J&T sudah menawarkan layanan yang baru dari kompetitor mereka. Layanan tersebut adalah layanan 365 hari operasional. Rachel, Brand Manager J&T mengungkapkan J&T adalah pioner dalam menghadirkan layanan unggulan tersebut.
“Kami yang pertama hadirkan layanan ini. Bahkan hingga sekarang layanan ini belum tersedia dan kami melihat kebutuhan ini terutama para penjual online yang masih memiliki pesanan di akhir pekan dan ingin mengirimkan paketnya saat itu juga,’’ujar Rachel
Ia pun menambahkan jika J&T memiliki layanan utama lainnya yang memberikan konsumen rasa aman dan nyaman menggunakan J&T yaitu live tracking, hotline 24jam dan layanan jemput paket gratis di tempat pelanggan.
Tidak hanya mengandalkan layanan saja, J&T juga melakukan strategi untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap perusahaannya. Hal tersebut dilakukan mengingat J&T termasuk masih baru di industri ini.
Diawal, J&T melakukan kegiatan ATL dan BTL namun kini strategi pemasaran dan komunikasi sudah shifting ke arah digital. Adanya peralihan perilaku konsumen, yang lebih senang mengkonsumsi media online daripada konvensional turut menjadi faktor J&T untuk fokus di kanal digital.
Selain itu, Kerjasama dengan marketplace juga turut menjadi faktor naiknya brand awareness J&T di publik. Indikasi keberhasilannya bisa terlihat dari penghargaan yang diterima oleh J&T.
“Dengan memperkuat brand awareness kami melalui media digital berpengaruh cukup besar dan hal ini dapat dilihat dari hasil penghargaan Top Brand Award yang kami terima selama 2 tahun berturut-turut pada 2018 dan 2019 serta persentase yang meningkat dari 13,9% hingga mencapai 20,3%”,jelas Rachel.
Kesuksesan J&T yang diraih hanya dalam kurun waktu singkat tidak membuat Rachel dan tim menjadi jumawa. Ia ingin perusahaanya bisa terus menjaga kualitas pelayanannya kepada konsumen. Inovasi menjadi jawabannya.
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, J&T berinovasi agar sistemnya agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal ke konsumen. Inovasi yang dihadirkan oleh J&T adalah pengadaan mesin sortir otomatis yang dapat mensortir paket dengan kecepatan 30.000 paket dengan 108 destinasi.
“Mesin yang kami miliki sejak Desember 2018 tersebut sangat membantu operasional ketika peak season seperti Harbolnas dan Ramadhan,”jelasnya. Ia menambahkan jika inovasi tersebut hasil adaptasi dari industri logistik dari negara maju dimana industri ekspres disana sudah sangat memadai.
J&T juga terus menjaga kedekatan dengan konsumen mereka dengan secara aktif menanggapi feedback dari mereka. Kegiatan customer gathering juga dilakukan secara rutin setiap tahunnya untuk mempererat engagement dengan mereka.
Kedepannya, Rachel melihat persaingan akan semakin ketat. Karena hampir semua industri di Indonesia sudah mulai beralih ke digital untuk pemasaran dan komunikasi. Namun ia sangat optimis menatap perkembangan bisnis dari J&T.
“karena orientasi kami juga pada teknologi tentunya kami akan meningkatkan pelayanan kami kepada pelanggan yang didukung dengan inovasi teknologi pada sisi operasional,”tutupnya.