Sabtu, 04 Mei 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Jaga Fee Income, Maybank Mampu Mengatasi Penurunan Pertumbuhan Pendapatan

Posted by: 1412 viewer

Jaga Fee Income, Maybank Mampu Mengatasi Penurunan Pertumbuhan Pendapatan
Maybank.

JAKARTA - Kinerja PT Bank Maybank Indonesia, Tbk terpengaruh oleh tantangan yang tak diduga akibat pandemi Covid-19. Meski demikian perseroan mampu mengatasi penurunan pertumbuhan pendapatan dari kredit dengan menjaga fee income yang dikontribusikan oleh pendapatan dari Global Market, Wealth Management dan Bancassurance.

Demikian dikatakan Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria dalam keterangan pers. Menurutnya pembatasan kegiatan masyarakat dan kebijakan social distancing telah mengubah perilaku konsumen untuk lebih mengandalkan transaksi secara online.

Namun, lanjut Taswin, hal itu justru mempercepat pertumbuhan digital banking Maybank. Ke depan Bank terus menyempurnakan layanan perbankan digital. Selain itu, Bank juga akan mulai menerapkan digitalisasi dan Robotic Process Automation (RPA) di kantor cabang untuk mencapai efisiensi yang lebih besar dan meningkatkan produktivitas kerja.

IKLAN INFOBRAND.ID

“Kami senantiasa menjaga pertumbuhan aset dan pertumbuhan kredit dengan pendekatan yang selektif di segmen Global Banking dan melakukan penyelerasan model bisnis di segmen CFS Retail yang diharapkan dapat berkontribusi secara positif pada profitabilitas Bank,” ujarnya, dalam siaran media, Jumat (19/2/2020).

Sementara, Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan meskipun tahun lalu merupakan tahun yang sangat menantang, Maybank tetap tangguh. Menurutnya Maybank telah berhasil untuk menerapkan mekanisme, sistem dan proses yang diperlukan untuk memastikan kelancaran karyawan bekerja dari rumah.

“Ke depan, fokus kami untuk tetap berkomitmen mendukung seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi ketidakpastian, dan memastikan bahwa bisnis Bank tetap berlanjut dalam jangka panjang,” ujarnya.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2020 lalu Maybank Indonesia atau Bank membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun sepanjang 2020 lalu, lebih rendah dibanding Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya. perseroan mencatatkan peningkatan signifikan pada transaksi digital banking baik di segmen ritel maupun korporasi seiring dengan meningkatnya penggunaan layanan digital di tengah kondisi pandemi Covid-19. Total volume transaksi yang dilakukan melalui M2U (platform digital banking untuk nasabah ritel) di tahun 2020 melonjak 110% menjadi 10 juta transaksi.

Total dana pihak ketiga yang dihimpun melalui platform M2U melonjak 190,2% menjadi Rp3,4 triliun. Sementara, total volume transaksi melalui M2E (platform digital banking untuk nasabah korporasi) naik sebesar 36,2% menjadi 970.000 transaksi dan penghimpunan dana melalui platform ini melonjak 78,8% menjadi Rp14 triliun.

IKLAN INFOBRAND.ID

Kinerja Bank juga didukung oleh penurunan cost of fund yang berkesinambungan dan pengelolaan overhead cost yang efektif. Overhead cost turun 10,7% menjadi Rp5,7 triliun sebagai dampak dari pengelolaan anggaran biaya yang dilakukan secara berkelanjutan di seluruh organisasi seiring dengan pengurangan biaya umum dan administrasi sehubungan pelaksanaan work from home selama pandemi. Namun, Bank mencatat penurunan pendapatan sebesar 10% sebagai akibat dari menurunnya fee income dan net interest income yang terdampak oleh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan melambatnya aktivitas usaha di masa pandemi Covid-19.

Fee based income Bank turun 8,0% menjadi Rp2,4 triliun di Desember 2020 dari Rp2,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. Selain itu, Laporan Keuangan Maybank Indonesia di tahun 2019 mencatat pendapatan one-off dari penyelesaian arbitrase domestik dan pendapatan terkait perpajakan sebesar Rp219 miliar. Apabila dihitung tanpa memasukkan pendapatan one-off tersebut, maka recurring fee income Bank masih bertumbuh tipis sebesar 0,5%. Hal ini terjadi karena pendapatan dari transaksi terkait Wealth Management dan Global Market, yang tumbuh lebih dari dua kali lipat di tahun 2020. Kenaikan ini membantu mengimbangi penurunan biaya kredit dan penurunan aktivitas bisnis yang terdampak oleh pandemi.

Pendapatan bunga bersih (net interest income) turun 11,1% menjadi Rp7,3 triliun karena penurunan saldo kredit. Bank mengambil langkah untuk menjaga pertumbuhan kredit secara selektif akibat pandemi. Margin Bunga Bersih (net interest margin) turun 51 basis poin menjadi 4,6% pada akhir Desember 2020 akibat penurunan imbal hasil dari pemberian kredit (loan yields).

Penurunan loan yields terjadi seiring dengan turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia dan akibat dari restrukturisasi kredit kepada nasabah yang terdampak pandemi Covid-19. Bank akan terus disiplin dalam menentukan suku bunga pinjaman dan senantiasa aktif dalam pengelolaan likuiditas untuk memitigasi tekanan pada margin.

Simpanan nasabah, termasuk dana yang terkumpul melalui platform digital banking, tumbuh sebesar 4,0% menjadi Rp115,0 triliun dari Rp110,6 triliun. Total dana CASA terdongkrak 13,0% menjadi Rp45,8 triliun per Desember 2020 dibandingkan dengan Rp40,5 triliun pada Desember 2019. Hal ini didukung oleh strategi Maybank Indonesia untuk mengurangi dana berbiaya tinggi dengan meningkatkan penggunaan digital banking dan upaya menambah jumlah nasabah korporasi.

IKLAN INFOBRAND.ID

Beban provisi kredit meningkat sebesar 16,5% menjadi Rp2,1 triliun pada Desember 2020 disebabkan oleh penerapan standar akuntansi baru PSAK 71. Selain itu, Bank juga mengambil langkah konservatif untuk mengalokasikan provisi di hampir seluruh portofolio bisnis sebagai respons terhadap pandemi Covid-19.

Bank senantiasa aktif menjaga kualitas aset dan liabilitas untuk memastikan agar Bank dapat menjalankan operasional yang didukung oleh ketersediaan funding dan cost yang optimal di setiap saat. Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan-to-Deposit (LDR-Bank saja) berada pada tingkat yang sehat sebesar 79,2% sementara Rasio Cakupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR-Bank saja) berada di level 214,1% per Desember 2020, jauh melampaui kewajiban minimum sebesar 100%.

Pandemi telah berdampak pada menurunnya permintaan kredit. Selaras dengan langkah Bank dalam mengelola risiko di tengah pandemi, Bank secara responsif mengambil langkah untuk memantau aset di seluruh segmen bisnis dan bersama-sama dengan para nasabah mengevaluasi dampak pandemic terhadap bisnis mereka. Bank memanfaatkan program relaksasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara selektif dan memfasilitasi program restrukturisasi dan menjadwal ulang pembayaran kredit untuk membantu nasabah mempertahankan kelangsungan bisnis.

Total kredit yang disalurkan di tahun 2020 turun 14,1% menjadi Rp105,3 triliun. Segmen kredit Community Financial Services (CFS) Non-Ritel turun 23,8% menjadi Rp36,8 triliun dan kredit CFS Ritel turun 19,3% menjadi Rp34,0 triliun. Sementara segmen Global Banking membukukan pertumbuhan kredit sebesar 7,4% di Desember 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp34,5 triliun.

Tingkat Non-Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 4,0% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2020 dibandingkan dengan 3,3% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2019. NPL Bank berangsur membaik di setiap kuartal sejak semester I 2020, yaitu berada pada 5,0% (gross) di Juni 2020 dan 4,3% (gross) di September 2020.

IKLAN INFOBRAND.ID

Bank senantiasa menempuh langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak (dari pandemi) terhadap seluruh portofolio-nya. Selain itu Bank juga tetap waspada dalam menjaga kualitas aset dengan melakukan pendekatan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat.

Posisi permodalan Maybank Indonesia kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 24,3% pada Desember 2020 dibandingkan dengan 21,4% pada periode yang sama tahun lalu, dan total permodalan naik menjadi Rp27,1triliun pada Desember 2020, naik dari Rp26,8 triliun pada Desember 2019.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Lengkapi Seri Note 40, Infinix Luncurkan Note 40 Pro 5G-Note 40 Pro+ 5G

Lengkapi Seri Note 40, Infinix Luncurkan Note 40 Pro 5G-Note 40 Pro+ 5G
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Infinix kembali memanjakan penggemarnya dengan merilis dua ponsel anyarnya yaitu Infinix Note 40 Pro 5G dan Note 40 Pro+ 5G se...


Peugeot Resmi Hentikan Penjualan di Indonesia

Peugeot Resmi Hentikan Penjualan di Indonesia
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Produsen otomotif asal Prancis, Peugeot, secara resmi menghentikan penjualan mobil barunya di Indonesia sejak Kamis 2 Mei 2024...


Dilego Rp7,9 Jutaan, Ini Kelebihan Xiaomi Pad 6S Pro 

Dilego Rp7,9 Jutaan, Ini Kelebihan Xiaomi Pad 6S Pro 
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Xiaomi Indonesia menawarkan tablet anyar Xiaomi Pad 6S Pro, yang memiliki layar 12,4 inci dan menggunakan sistem operasi Hyper...


Resmi Meluncur di Indonesia, vivo V30e Dibanderol Segini 

Resmi Meluncur di Indonesia, vivo V30e Dibanderol Segini 
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Brand ponsel asal China, vivo, meluncurkan ponsel pintar baru berdesain ramping vivo V30e dengan harga mulai dari Rp4,6 jutaan...