Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan kendaraan dengan sumber daya energi listrik (electric vehicle), Selis, terus memantapkan dominasinya dalam industri angkut ramah lingkungan di Indonesia.
Sales Supervisor Selis Johny Fung mengatakan perusahaannya merupakan pemimpin industri kendaraan listrik di Tanah Air, khususnya untuk segmen sepeda listrik.
“Kami merupakan produsen sepeda listrik pertama di Indonesia yang telah memiliki pabrik produksi sendiri di Cikupa, Tanggerang. Hal itu pula yang menjadikan kami sebagai pemain besar dalam industri ini dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 80%,” tuturnya di Jakarta, pekan lalu (23/8).
Selain kepemilikan site mandiri, layanan after sales brand Selis juga dirasa cukup mumpuni. Bagaimana tidak, sebagai bentuk penciptaan service excellence, Selis memberikan fasilitas perawatan kendaraan di rumah konsumen atau home service.
“Selain untuk memanjakan para customer kami, fasilitas home service ini juga melayani perbaikan dan juga pergantian komponen-komponen kendaraan listrik Selis. Disamping itu, kuntungan lain yang bisa didapat konsumen adalah kami selalu mem-provide semua sparepart yang dibutuhkan,” tuturnya.
Johny mengungkapkan, seluruh pembuatan dan perakitan produk Selis dilakukan di pabrik Cikupa, Tanggerang. Hanya komponen baterai saja yang didatangkan dari luar negeri. Lebih lanjut, brand yang berada dibawah badan hukum PT Juara Bike ini telah berhasil memperluas jaringan penjualan hingga ke beberapa wilayah kota besar di Indonesia.
“Produk kami sudah menyebar ke banyak tempat seperti di Sumatera, Jawa, Bali serta Lombok. Kemudian, kami juga membangun kerja sama dengan gerai-gerai besar macam Lotte Mart, Carrefour, Mitra 10, dan Gramedia. Bahkan pada beberapa titik kota kami sudah mempunyai fasilitas showroom sendiri,” ungkapnya.
Untuk produk andalan sendiri, Selis mengusung varian Murai sebagainya. Berbalut fitur dinamo 500 watt, Selis Murai diklaim memiliki jarak tempuh 40 Km dan daya angkut hingga 200 Kg dengan waktu pengecasan hanya 4 jam.
“Produk selis ini mendapat respon pasar yang cukup menggembirakan dan jadi salah satu andalan penjualan kami. Kualitasnya juga sangat baik, jadi konsumen tidak perlu khawatir. Satu hal yang perlu diingat adalah untuk pengisian baterainya jangan melebihi kapasitas pengecasan, sama seperti handphone saja,” imbuhnya.
Sebagai informasi, beberapa varian selis yang dijual kepasaran telah dilengkapi dengan sejumlah dokumen resmi layaknya kendaraan bermotor konvesional, seperti STNK. Adapun, besaran pajak kendaraan bermotor bertenaga listrik ini hanya dikenakan tarif fiskal sebesar 12,5%, atau lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan sejenis yang berbahan bakar minyak dengan kisaran angka 20%.
“Insentif tersebut diberikan pemerintah berkat kontribusi kami menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan. Dan, untuk diketahui saja, setiap bulannya kami bisa melepas 1.000 unit kendaraan ke pasaran,” tutup Johny.