INFOBRAND.ID-Tangki air atau toren menjadi salah satu kebutuhan pada sebuah rumah. Sebab, tangki air berfungsi untuk menampung air yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Meski demikian, tak jarang di dalamnya terdapat lumut karena tembusnya cahaya matahari ke dalam tangki. Belum lagi, kemungkinan adanya bakteri-bakteri tak kasat mata yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Maka dari itu, perlu memilih tangki yang baik untuk mencegah hal-hal itu terjadi. Lantas, bagaimana cara memilih tangki yang baik?
Pertama, pilih yang sudah berstandar nasional. Kedua, pilih tangki yang tidak menggunakan bahan-bahan daur ulang atau recycle karena dapat menimbulkan efek kesehatan. Ketiga, pilih yang antibakteri.
"Lapisan anti bakteri ini berada di lapisan yang kena sama air. Cara kerjanya gimana? Pertama dia akan mengikat si bakteri yang nggak bisa kita lihat pakai mata, tapi dia akan mengikat si bakteri lalu dia akan membunuh si bakteri, membunuh sel-sel telur si bakteri yang kemudian akan memecah sel bakteri, jadinya nggak bisa berkembang biak," tutur Managing Director PT Adinaga Distribution (Lucky Polytank), Jenny Lie kepada tim INFOBRAND.ID.
"Yang antibakteri sudah pasti antilumut, asalkan pemakaiannya sesuai aja. Jangan dijemur tutupnya nggak dipasang gitu ya. Karena adanya lumut itu karena sinar matahari yang masuk ke dalam tangki," sambungnya.
Jenny mengatakan, produknya tersebut merupakan yang pertama dan sudah mematenkan penggunaan teknologi antibakteri di Indonesia. Pihaknya telah menggunakan teknologi antibakteri tersebut sejak 8 tahun yang lalu. Untuk penggunaan teknologi tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Sanitize dari Swiss.
"Jadi ketika kita blue lab testing, kita harus kirim sampelnya nih kalau nggak salah labnya itu di Hongkong dan di Swiss. Dan tesnya itu diperbarui tiap tahun untuk memastikan bahwa kita masih memiliki standar yang benar," paparnya.
Tangki air antibakteri ini tidak memiliki masa pemakaian alias dapat digunakan selama mungkin, asalkan digunakan dengan baik. Lalu, bagaimana perawatannya? Untuk perawatannya cukup dibersihkan tangki air dengan bagian sponge yang halus setidaknya 6 bulan sekali.
"Kenapa kita nggak rekomendasi pakai brush (sikat)? Karena kan ada lapisan antibakterinya, kita nggak mau itu terkikis," jelasnya.
Tangki air antibakteri ini memiliki berbagai ukuran, mulai dari 300 liter hingga 5.000 liter. Untuk harganya sendiri juga bervariasi, tergantung dari ukuran yaitu mulai dari Rp 820 ribu sampai Rp 7,4 jutaan.
"(Tangki) antibakteri ukuran 1.000 liter yang berkaki, kita di angka Rp 2.700.000an, tapi kita punya garansi 18 tahun. Garansinya kalau kebocoran yang disebabkan oleh catat produksi, walaupun sudah dipakai setahun tiba-tiba ada bocor padahal nggak jatuh, nggak kesentuh, nggak kepentok, itu kita cover. Tapi kalau tangkinya jatuh karena pemasangan sendiri itu kita nggak cover, itu kan sudah user error," terangnya.