INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) tengah berfokus untuk memberikan perndampingan di sekolah melalui program bernama “JAPFA for Kids” guna mencegah anak bangsa terkena malnutrisi.
Head of Social Investment JAPFA Dr. Artsanti Alif mengungkapkan, Indonesia saat ini sedang mengalami beban ganda masalah gizi. Oleh karenanya, JAPFA sebagai salah satu perusahaan penyedia protein hewani ingin berkontribusi lebih dalam memberikan kemudahan mengakses protein hewani hingga di pelosok Indonesia.
"Program pendampingan yang dijalankan tidak hanya mengupayakan perbaikan gizi, tetapi juga mendorong penurunan angka malnutrisi pada anak di usia sekolah. Seperti yang dijalankan JAPFA di Kolaka, Sulawesi Tenggara," kata dia dalam keterangan resmi dikutip Jumat (8/3/2024).
Berdasarkan data capaian dan diseminasi program kepada penerima manfaat di periode Juli-Desember 2023, ia menyebut dari total cakupan sebanyak lebih dari 13 ribu siswa, 13 persen di antaranya mengalami malnutrisi.
Tetapi pasca pendampingan program, status malnutrisi pada siswa berkurang secara drastis menyisakan tiga persen.
Program lain yang JAPFA jalankan adalah mengadakan “Hari Sehat JAPFA” di sekolah setiap satu kali seminggu. Dalam pelaksanaannya, JAPFA bersama dengan beberapa anak usahanya di wilayah tersebut, memberikan pendampingan program, edukasi gizi dan pemberian protein hewani kepada siswa yang berstatus gizi kurang dan gizi buruk berupa telur selama tiga bulan setiap hari.
Kegiatan dilanjutkan dengan senam bersama, edukasi dan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), serta makan bekal sehat bersama.
Di hari sehat itu para siswa juga diedukasi soal isi piringku guna menumbuhkan kebiasaan mengonsumsi gizi dengan seimbang. Selain itu bersama para guru, siswa juga melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk memantau pertumbuhan dan status gizi siswa.
“Untuk mempermudah guru melakukan perhitungan status gizi siswa, JAPFA juga berinovasi dengan membuat aplikasi JAPFA for Kids. Aplikasi ini bertujuan untuk memonitor tinggi dan berat badan anak,” katanya.
Menurutnya, hasil yang didapat dari program-program tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa yang berstatus gizi normal yang ditunjang dengan pemahaman dan praktik kesehatan yang baik.
“Dengan adanya pertemuan tersebut, harapannya mampu menciptakan sinergi dan tanggung jawab bersama antara JAPFA, guru, dan pemerintah lintas sektor, sehingga praktik baik yang telah diterapkan di sekolah dapat dipantau dan dilanjutkan meskipun program telah berakhir,” katanya.
Sebanyak 87 sekolah yang tersebar di enam wilayah telah menjadi target program JAPFA for Kids tahun 2023. Beberapa di antaranya ada di Deli Serdang dan Serdang Bedagai (Sumatera Utara), Subang (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), Mempawah (Kalimantan Barat), Minahasa & Minahasa Utara (Sulawesi Utara) hingga Kolaka (Sulawesi Tenggara).