INFOBRAND.ID-PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. (GOKPL) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) pada di Bali Nusa Dua Convention Center. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan suplai gas bagi projek pembangunan pabrik amonia urea kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat yang diperkirakan akan beroperasi pada Q4 2027 dengan durasi pasokan selama 17 tahun ke depan.
Tahap penandatanganan PJBG ini merupakan kelanjutan dari proses negosiasi jual beli gas yang dimulai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) pada 8 Februari 2023 di Surabaya. Sinergi yang bertepatan dengan agenda International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2023 ini juga diposisikan untuk menjadi salah satu perwujudan komitmen dari semua pihak terkait dalam menjalankan pengembangan di wilayah timur Indonesia.
Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, mengungkapkan jaminan akan ketersediaan bahan baku gas untuk keperluan projek pabrik amonia urea kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat tentu menjadi tonggak pencapaian yang signifikan pada permulaan pengembangan projek ini.
IKLAN INFOBRAND.ID
"Selain sebagai wujud komitmen Pupuk Kaltim mendukung ketahanan pangan nasional, keseluruhan tujuan dari pengembangan strategis ini tidak lain juga untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial-ekonomi di wilayah timur Indonesia. Seluruh rangkaian pembangunan proyek strategis nasional ini dapat berjalan dengan progresif dan nantinya dapat berkontribusi pada perekonomian nasional Indonesia jika sudah beroperasi penuh,” ungkap Budi.
Sebagai salah satu projek dalam pengembangan fase kedua pertumbuhan Pupuk Kaltim, projek pembangunan kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat ini nantinya akan mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825 ribu ton per tahun.
Ngakan Ketut Nurcahya Sentanu, General Manager Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., mengatakan, melalui kerja sama ini, komponen-komponen dalam negeri dapat saling bahu-membahu dalam meningkatkan kesejahteraan nasional secara mandiri. Kedepannya, kami berharap bahan baku gas yang sudah terjamin ketersediaannya ini dapat menjadi bekal bagi Pupuk Kaltim untuk meneruskan pembangunan projek kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat hingga selesai.
"Dengan total nilai investasi lebih dari US$ 1 miliar, Pupuk Kaltim menargetkan agar kawasan industri pupuk ini dapat memberikan kontribusi moneter yang ekonomis. Oleh karena itu, Pupuk Kaltim s?memproyeksikan bahwa pembangunan ini akan mampu membuka potensi pendapatan negara dari pajak penghasilan perorangan sekitar Rp 20 miliar per tahun," jelasnya.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga memprediksi potensi kontribusi pertumbuhan ekonomi domestik melalui porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dapat mencapai nilai Rp 10 triliun, serta sumbangsih pendapatan daerah senilai Rp 15 miliar per tahun.
IKLAN INFOBRAND.ID
"Projek strategis nasional kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat ini sejak awal sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pupuk Kaltim sebagai pengemban amanat proyek yang dipercayakan langsung oleh negara. Dalam pelaksanaannya, tentu semuanya harus berjalan dengan baik. Untuk tahap-tahap pembangunan selanjutnya hingga target penyelesaian yang akan bertepatan dengan HUT ke-50 Pupuk Kaltim nantinya, kami sangat mengharapkan dukungan dari seluruh pihak terkait agar semuanya dapat terealisasi dengan tepat,” ujar Soesilo dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (20/09/2023).
