JAKARTA, INFOBRAND.ID - Konsep penggalangan modal melalui usaha kolektif yang berasal dari teman, keluarga, pelanggan serta investor semakin populer. Pendekatan ini memanfaatkan upaya kolektif sejumlah individu melalui basis internet dalam jaringan platform crowdfunding sebagai alat jangkauan yang lebih besar.
PT Investasi Digital Nusantara menjadi salah satu pemain konsep tersebut dengan menghadirkan inovasi Bizhare, sebagai Aplikasi Investasi Bisnis dengan Sistem Urun Dana Berbasis Teknologi yang Telah Mendapatkan Izin dari OJK. Bizhare merupakan layanan penawaran efek yang dilakukan oleh penerbit untuk menjual efek secara langsung kepada pemodal melalui jaringan sistem elektronik yang bersifat terbuka, yang mempertemukan Pemodal dan Penerbit yang menawarkan efeknya melalui Bizhare.
Bizhare yang juga merupakan Brand dari PT Investasi Digital Nusantara, membantu para Penerbit untuk mendapatkan pendanaan dengan mengakomodir kebutuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam memanfaatkan layanan urun dana sebagai salah satu sumber pendanaan di Pasar Modal.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dengan inovasi yang dihadirkan, Bizhare menjadi salah satu nominasi Top Innovation Choice Award 2021, sebuah penghargaan bergengsi di bidang inovasi, yang diberikan kepada brand atas keberhasilannya menciptakan inovasi terhadap produk atau layanannya. Penghargaan ini diinisiasi oleh infobrand.id sebagai Indonesia number one brand media, bekerjasama dengan TRAS N CO Indonesia, perusahaan yang fokus pada penelitian dan perkembangan brand di Indonesia.
Penjurian sendiri dilakukan oleh tiga dewan juri berkompeten, mereka adalah; Wahyu T Setyobudi – Peneliti Transformasi dan Inovasi PPM Manajemen, Tri Raharjo – CEO TRAS N CO Indonesia, dan Panji Nurdiyan Syah – Editor in Chief Infobrand.id. Dalam sesi penjurian yang dilakukan Senin (15/11/2021), dari Bizhare diwakili langsung oleh Vincent, CEO PT Investasi Digital Nusantara.
Dalam pemaparannya Vincent menjelaskan, PT Investasi Digital Nusantara menghadirkan Bizhare sebagai platform investasi bisnis UKM Pertama di Indonesia dengan sistem Securites Crowdfunding dan sudah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bizhare telah menghasilkan omset Rp94 miliar lebih yang dihasilkan oleh penerbit UKM di Bizhare, yang terdiri dari Rp60,2 miliar lebih dari total investasi dari 61 penerbit, 94,6 ribu total investor terdaftar dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, serta Rp5,8 miliar lebih dividen dibagikan ke investor.
Menurut Vincent, Bizhare hadir untuk menjawab tantangan 70% masyarakat di Indonesia masih mengalami masalah finansial dan harus bekerja kembali setelah pensiun. Dengan kondisi tersebut, masyarakat tidak memiliki modal yang cukup an informasi untuk berinvestasi. Dan dokumentasi legal dari distribusi dividen yang masih dilakukan secara manual.
“Untuk diketahui, 50% dari 65 juta UMKM di Indonesia masih kurang modal untuk ekspansi. Dan 97% angkatan kerja kita masih bergantung ke UMKM,” ungkap Vincent.
IKLAN INFOBRAND.ID
Menjawab hal tersebut, Bizhare menghadirkan layanan Crowdfunding dengan konsep urun dana dari rakyat untuk rakyat. Bizhare juga melakukan memfasilitasi investasi patungan secara bersama-sama, digitalisasi laporan keuangan dan operasional, serta business support dan pembagian dividen.
“Melalui inovasi tersebut telah memberikan dampak positif antara lain; memberikan kemudahan melalui Bizhare Mobile Application, productivity innovation, sales growth, dan brand innovation,” jelas Vincent.
Dampak positif juga dirasakan oleh konsumen, yang dapat dilihat dari beberapa kisah sukses para pelaku UMKM, seperti; Odysen Barbershop di Ciputat yang berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp400 juta dari 44 investor. Lamak Coffee Padang yang mendapatkan Rp550 juta dari 116 investor. Dan Kopi Oey Purwokerto, yang mendapatkan pendanaan Rp990 juta dari 237 investor.
