JAKARTA, INFOBRAND.ID - Produsen dan pemasok baja terkemuka di dunia, SSAB, menggencarkan kampanye yang mempromosikan praktik-praktik kelestarian alam. Langkah ini ditempuh SSAB dengan terus meningkatkan kualitas lini produk baja sekaligus mengembangkan baja pertama di dunia yang bebas dari energi fosil.
Kelestarian alam telah menjadi salah satu isu penting dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara seperti Indonesia. Tingkat permintaan baja di Indonesia diperkirakan meningkat 22,7 juta metrik ton pada 2024. Pesatnya permintaan baja ini dapat mengakibatkan dampak-dampak negatif berskala besar dalam emisi karbondioksida.
Produk baja SSAB seperti wear plate Hardox® memiliki keunggulan dalam menjaga kelestarian alam dan ikut mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup di industri-industri yang bergantung pada produk baja, seperti pertambangan.
IKLAN INFOBRAND.ID
Wear plate Hardox®, misalnya, telah terbukti memiliki tingkat kekerasan dan ketangguhan terbaik di industri. Hardox® juga memperpanjang usia pakai bodi truk, kontainer, dan alat-alat lain yang digunakan di lokasi-lokasi proyek, seperti lokasi tambang. Dengan demikian, Hardox® menghemat waktu dan sumber daya, serta menghasilkan proses kerja yang lebih efisien dan bermanfaat bagi lingkungan hidup.
Wear plate Hardox® juga berbobot ringan sehingga ikut menghemat konsumsi bahan bakar, dan secara drastis mengurangi emisi karbondioksida dalam jangka panjang.
Beberapa manfaat lain dari penggunaan baja Hardox® yang berkualitas tinggi termasuk memperingkas, bahkan, dalam beberapa kasus tertentu, mengurangi jumlah armada kendaraan. Setelah memakai wear plate Hardox®, kendaraan menjadi lebih kuat dan ringan. Hasilnya, muatan yang lebih banyak dapat diangkut tanpa memerlukan peralatan yang lebih besar atau menambah jumlah kendaraan.
"Hardox 450 telah menjadikan aktivitas operasional kami lebih efisien. Kami tak hanya melakukan penghematan besar, namun juga mencapai produktivitas yang lebih baik dengan memakai peralatan yang sama," ujar Zulfa Kurniawan, selaku Manajer Pemeliharaan Pabrik, Berau Coal Energy, produsen batubara terkemuka di Indonesia yang memakai Hardox® 450.
Meski SSAB terus meningkatkan kualitas produk baja, bahan bakar fosil yang dipakai untuk memproduksi baja masih menjadi penyebab utama dari tingginya emisi karbondioksida. Itu sebabnya, SSAB bekerja keras mengembangkan baja pertama di dunia yang bebas dari energi fosil.
IKLAN INFOBRAND.ID
Pada Juli lalu, kantor pusat SSAB di Swedia mulai memproduksi baja pertama dengan teknologi HYBRIT. Teknologi ini memakai hidrogen yang 100% bebas dari energi fosil untuk menggantikan penggunaan batubara dan kokas. Baja ini sedang dikirimkan SSAB untuk Volvo Group.
Pengiriman produk uji coba tersebut menjadi langkah penting menuju rantai pasokan yang bebas dari energi fosil dalam produksi besi dan baja, serta menjadi pencapaian penting dalam kerja sama HYBRIT antara LKAB dan Vattenfall.
Diketahui, SSAB telah mencapai perkembangan teknologi yang luar biasa dalam penggunaan hidrogen sebagai pengganti proses yang didukung bahan bakar fosil dalam produksi baja. Penggantian bahan bakar fosil secara keseluruhan akan berdampak positif pada lingkungan hidup. Kini, industri baja masih menghasilkan 7% emisi karbondioksida di dunia. SSAB memiliki optimisme untuk menghadirkan baja yang bebas dari energi fosil pada 2045.
