Toyota menyumbangkan belasan mobil ramah lingkungan untuk keperluan riset mobil listrik kepada Kementerian Perindustrian dan 6 perguruan tinggi.
Ada 12 mobil hybrid dan 6 mobil konvensional tercanggih beserta teknologi pendukungnya yang disediakan oleh pihak Toyota. Mobil itu jika dirinci lebih lanjut adalah 6 unit Toyota Prius hybrid, 6 Toyota Prius Plug-in Hybrid, 6 Toyota Corolla bermesin bensin, berikut data logger, charger, dan lainnya.
"Dunia otomotif itu sekarang terus berkembang, bahkan sampai kendaraan otonom. Satu perubahan besar di Indonesia sendiri adalah pergeseran dari mobil bermesin bensin ke electric vehicle," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Jakarta.
"Pemerintah saat ini juga terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi otomotif yang ramah lingkungan melalui program LCEV. Hal ini sebagai salah satu sektor andalan di dalam roadmap Making Indonesia 4.0 dimana industri otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik yang konvensional maupun electric vehicle (domestik maupun ekspor)," lanjutnya.
Langkah yang diambil ini nantinya akan menjadi masukkan bagi pemerintah menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik. Sehingga, target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (LCEV) tahun 2025 dapat tercapai.
"Mobil ICE (Internal combustion engine) sangat berbeda dengan mobil bermotor listrik. Inilah salah satu perubahan besar termasuk di dunia global (selain mobil otonom)," ujar Airlangga.
"Melalui riset dan studi bersama ini, kita juga cari solusi yang meliputi kenyamanan berkendara oleh para pengguna, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi," tutupnya.
Sebelum Toyota, Mitsubishi juga sudah menyerahkan 8 unit Mitsubishi Outlander PHEV yang merupakan model SUV plug-in hybrid, 2 unit kendaraan listrik i-MiEV dan 4 unit quick charger kepada pemerintah Indonesia. Mobil-mobil itu dites untuk keperluan riset.