Eva Arisuci Rudjito, Pemimpin Kolaboratif di Balik Transformasi Cussons Baby
Posted by: Zeinal Wujud | 22-08-2025 16:44 WIB | 700 views
Eva Arisuci Rudjito, Marketing Director PZ Cussons Indonesia, pemimpin kolaboratif di balik transformasi Cussons Baby agar tetap relevan lintas generasi.

INFOBRAND.ID, Jakarta – Transformasi besar yang dilakukan Cussons Baby dengan menghadirkan wajah baru kemasan pastel modern, karakter bayi Cuby, hingga inisiatif #CussonsMOMen, tidak lepas dari sosok pemimpin di balik layar. Ia adalah Eva Arisuci Rudjito, atau yang akrab disapa Uci, Marketing Director PZ Cussons Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di dunia pemasaran dan produk konsumen, Uci membawa visi kepemimpinan yang kuat untuk menjaga relevansi brand lintas generasi.
Baca juga:
- Cussons Baby Hadirkan Wajah Baru, Luncurkan Inisiatif #CussonsMOMen
- Cussons Baby Pertegas Komitmen Dampingi Ibu Lintas Generasi
Lulusan jurusan Manajemen Keuangan dari Binghamton University School of Management, Amerika Serikat ini telah merintis karier profesional sejak pertengahan 1990-an. Kariernya dimulai di Unilever Indonesia sebagai Assistant Brand Manager Rinso pada 1996. Dari sana, ia terus menapaki berbagai posisi strategis di Unilever, mulai dari Brand Manager Hazeline & Vaseline, Regional Brand Manager SEA Innovant, hingga sempat bertugas di Milan, Italia, sebagai Global Brand Manager Oral Care di Lever Faberge.
Pengalamannya di Unilever kian luas ketika dipercaya menjadi Marketing Director untuk berbagai kategori besar seperti Ice Cream, Skin Cleansing, Body Care, hingga Skin Cleansing & Body Care Categories. Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Project Director hingga akhirnya berpindah ke Great Giant Foods sebagai Head of Consumer Goods. Perjalanan panjang tersebut mengantarkan Eva pada posisi saat ini, sebagai Marketing Director PZ Cussons Indonesia sejak September 2023.
Dengan rekam jejak panjang di industri FMCG, Uci memiliki bekal kuat dalam memimpin transformasi besar Cussons Baby.
Kepemimpinan Uci yang Mengedepankan Kolaborasi
Dalam memimpin, Uci menekankan pentingnya kolaborasi. Baginya, peran seorang pemimpin bukan sekadar mengarahkan, melainkan juga memberdayakan tim. “Kepemimpinan saya itu lebih ke kolaborasi, pertama itu. Kedua, saya merasa sebagai seorang pemimpin, saya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bukan hanya kesempatan, tapi juga fasilitas untuk tim saya agar berprestasi melebihi apa yang dia pikirkan dia bisa,” ungkapnya kepada INFOBRAND.ID, Kamis (21/8/2025).
Lebih jauh, Uci menekankan pentingnya mengenali potensi individu. “Saya merasa bertanggung jawab untuk mengetahui potensi individu masing-masing. Balik lagi ke kolaborasi, menurut saya, satu tim itu harus complementing each other. Jadi, kan setiap orang ada plusnya, ada minusnya. Saya akan memilih tim yang mempunyai plus-plus yang berbeda, karena kolaborasi tersebut, mereka akan belajar satu sama lain,” tambahnya.
Uci: Memanusiakan Konsumen
Sebagai marketer kawakan, Uci percaya bahwa relevansi brand ditentukan oleh kedekatannya dengan konsumen. Dalam setiap strategi, insight konsumen menjadi titik tolak utama. “Kita harus kembali lagi ke insight. Apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen kita. Bukan hanya sebagai produk, tapi secara emosional apa yang kita bisa berikan ke mereka. Itu yang harus menjadi tolak ukur kita kalau akan melakukan perubahan atau inovasi tambahan ke brand kita,” jelasnya.
Menurutnya, seorang marketer harus mampu melihat konsumen bukan hanya sebagai pengguna produk, tetapi sebagai manusia dengan keinginan dan kebutuhan berbeda. Pendekatan inilah yang ia terapkan dalam transformasi Cussons Baby agar tetap relevan bagi ibu lintas generasi, dari milenial hingga Gen Z.
Tantangan di Dunia FMCG yang Selalu Bergerak Cepat
Bagi Uci, pemahaman mendalam terhadap konsumen menjadi fondasi dalam setiap langkah strategi. Namun, ia menyadari bahwa menjaga kedekatan dengan konsumen tidak selalu mudah, terlebih di industri FMCG yang bergerak sangat cepat.
Perubahan tren, perilaku konsumen, hingga hadirnya generasi baru setiap tahunnya menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi setiap brand. “Kalau FMCG perubahannya sangat cepat, apalagi akhir-akhir ini, sangat cepat. Sebagai brand-brand baby care, kita tuh selalu mempunyai konsumen yang berbeda tiap tahun. Karena kan berapa tahun sih ya, generasinya juga berbeda-beda. Sebagai (brand) produk baby care, mereka akan stay sama kita cuma berapa tahun sih. Jadi kalau kita nggak peka terhadap perubahan ini dan tidak mengikuti perubahan, itu kita akan ketinggalan,” ujarnya.
Kesadaran akan cepatnya perubahan ini menjadi dasar bagi Uci dalam merumuskan strategi jangka panjang, termasuk inovasi produk dan komunikasi brand.
Prinsip Hidup dan Pesan untuk Generasi Muda
Menghadapi cepatnya dinamika industri, Uci percaya bahwa seorang pemimpin harus memiliki pijakan yang kuat dalam dirinya. Nilai dan prinsip hidup menjadi kompas yang menuntun langkah, sekaligus bekal untuk menghadapi setiap perubahan.
“Pertama adalah you need to know who you are. Jadi, kamu itu maunya apa, what do you want and what are the things that you need to be able to achieve that. Itu yang sebenarnya. Selanjutnya, gain support, cari support untuk cari resources untuk mencapai apa yang kamu mau,” katanya.
Pesan ini ia tujukan terutama bagi generasi muda yang ingin meniti karier di bidang kepemimpinan maupun pemasaran. Bagi Uci, mengenali diri sendiri dan membangun sistem dukungan menjadi kunci dalam mencapai tujuan.
Baca juga:
- Kemasan Baru Cussons Baby Jawab Tren Parenting dan Gaya Hidup Ibu Masa Kini
- PZ Cussons Luncurkan Tisu Basah Bersertifikat Ekolabel
Kombinasi pengalaman internasional, kepemimpinan kolaboratif, serta pemahaman mendalam terhadap konsumen menjadikan Eva Arisuci Rudjito sosok penting di balik transformasi Cussons Baby. Di bawah kepemimpinannya, brand legendaris ini tidak hanya tampil dengan wajah baru, tetapi juga mempertegas relevansinya untuk generasi ibu masa kini.