Rencana Penerbitan Obligasi dan Saham Baru RAFI untuk Ekspansi
RAFI mengkaji penerbitan obligasi dan saham baru untuk ekspansi bisnis, dengan komitmen transparansi dan kepatuhan pasar modal.
RAFI tengah mengkaji opsi pendanaan untuk mendukung ekspansi bisnisnya. (Sumber: SKB Food)
INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) tengah melakukan kajian mendalam terkait opsi pendanaan yang berpotensi digunakan untuk memperkuat ekspansi bisnis. Kajian ini mencakup kemungkinan penerbitan saham baru maupun instrumen utang, termasuk obligasi, sebagai bagian dari rencana aksi korporasi perusahaan. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi perseroan dalam menjaga ketersediaan modal untuk pengembangan usaha di sektor bahan baku makanan dan minuman.
Direktur Utama RAFI, Eko Pujianto, menyampaikan pandangan positif mengenai prospek usaha perusahaan. Ia menjelaskan bahwa sejumlah kebijakan pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), dinilai dapat mendorong permintaan bahan baku makanan dan minuman yang berkaitan dengan kegiatan usaha RAFI. Dalam keterangan resmi, Eko menyampaikan, “Saat ini perseroan sedang melakukan kajian mendalam atas rencana aksi korporasi tersebut.”
Eko menambahkan bahwa hasil kajian akan disampaikan melalui keterbukaan informasi sesuai ketentuan pasar modal. Ia menegaskan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi. “Transparansi tetap menjadi komitmen utama kami dalam setiap langkah strategis perusahaan,” ujarnya.
Terkait struktur kepemilikan, Eko menyatakan bahwa tidak terdapat rencana yang berkaitan dengan perubahan kepemilikan saham pemegang saham utama dalam waktu dekat. Ia memastikan bahwa struktur tersebut tidak memengaruhi status pencatatan saham RAFI di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya, RAFI menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 5%–10% pada tahun berjalan. Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan dan menjaga kelancaran distribusi, perusahaan memperluas jaringan pemasaran dan kemitraan di sektor food supply. Ekspansi jaringan dilakukan ke sejumlah wilayah, termasuk Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa Timur. Selain itu, RAFI mengembangkan lini produk ESKABEH Food dan memperkuat merek waralaba seperti Kebab Turki Babarafi. Perseroan menyampaikan bahwa langkah tersebut bertujuan memperkuat posisinya di rantai pasok bahan baku nasional.
Setelah suspensi perdagangan saham RAFI dicabut pada 14 Oktober 2025, pergerakan harga saham mengalami volatilitas yang mendapatkan perhatian dari BEI. Menanggapi dinamika tersebut, Eko menyampaikan bahwa perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek maupun keputusan investasi publik. Dalam surat penjelasan kepada BEI, ia menegaskan, “Perseroan memastikan seluruh kegiatan usaha berjalan normal dan tidak ada informasi material yang belum diungkapkan kepada publik.”
Kajian pendanaan, rencana ekspansi, dan penyampaian perkembangan melalui keterbukaan informasi menjadi bagian dari proses yang saat ini tengah berjalan. Dengan langkah ini, RAFI menempatkan prinsip transparansi sebagai bagian dari tata kelola perusahaan sekaligus memastikan bahwa setiap keputusan strategis disampaikan sesuai ketentuan pasar modal.


