Telkom Siapkan Spin-Off Infranexia Bernilai Rp150 Triliun
Posted by: Zeinal Wujud | 12-08-2025 16:38 WIB | 941 views
Telkom siap spin-off Infranexia senilai Rp150 triliun untuk memperluas bisnis infrastruktur digital dan lepas dari citra fokus seluler.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Telkom Indonesia terus memperluas portofolio bisnisnya demi lepas dari citra sebagai perusahaan yang hanya fokus pada layanan seluler. Salah satu langkah strategis yang tengah digarap adalah spin-off unit bisnis kabel serat optik miliknya, Infranexia.
Baca juga:
- Telkom Indibiz Care: Wujud Komitmen Telkom Perkuat Transformasi Digital B2B
- MyRepublic Raih Penghargaan Best Fixed Network 2025
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan bahwa Telkom memiliki infrastruktur yang sangat besar. "Kita punya panjang kabel fibernya itu 4 kali keliling bumi, sekitar 180 ribu kilometer. Data center dan juga data center kita punya 33, dan kita punya office all around the world itu di 15 negara," ujarnya saat ditemui di kantor Telkom, Senin (11/8/2025).
Menurut Angelo, aset yang dimiliki Telkom saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal di mata publik. "Jadi the problem ini sekarang ini mereka tuh ke-track di kita gitu, and my job is to actually unlock this, supaya orang realize Telkom ini tuh enggak cuman Telkomsel, kita nggak cuman jualan seluler doang gitu," jelasnya.
Rencana spin-off ini bertujuan menjadikan Infranexia sebagai entitas yang berdiri sendiri dan dapat melayani kebutuhan pasar secara lebih luas. Angelo menyebut bahwa proses transfer aset telah dimulai. Pada fase pertama, yang ditargetkan selesai akhir tahun ini, aset senilai Rp150 triliun akan dipindahkan ke Infranexia.
Ia menegaskan bahwa spin-off Infranexia menjadi salah satu prioritas utama direksi Telkom saat ini. "Jadi ini penting sekali, ini menjadi salah satu agenda nomor satu untuk BOD yang sekarang eksekusi secara tepat, membangun manajemen tim yang bagus, dan mulai melakukan ekspansi ke daerah-daerah lainnya gitu," katanya.
Langkah ini mengikuti jejak keberhasilan Telkom dalam membuka bisnis menara telekomunikasi MitraTel kepada pihak luar, serta menyediakan layanan data center yang sudah digunakan sejumlah perusahaan teknologi global.
Tidak hanya itu, layanan Fiber to the Home (FTTH) milik Telkom juga akan ditawarkan kepada berbagai pihak, mulai dari perusahaan penyedia layanan internet—yang jumlahnya telah mencapai sekitar 1.300 perusahaan—hingga raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft.
“Jadi emang kita tidak hanya spin off, tapi dari segi model yang seperti tadi saya bilang di service excellence, membuka ini kepada semua pemain gitu Pak. Jadi nggak kita tongkrongin-tongkrongin hanya untuk serve kebutuhan Telkom,” tambahnya.
Baca juga:
Dengan langkah ini, Telkom berharap dapat memaksimalkan pemanfaatan asetnya, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas kontribusinya di pasar infrastruktur digital global. Spin-off Infranexia diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Telkom di Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama strategis dengan berbagai pelaku industri teknologi di dunia.