Xinhai Knitting Siapkan 8.000 Lowongan Kerja di Brebes
Posted by: Zeinal Wujud | 11-08-2025 17:04 WIB | 502 views
Xinhai Knitting bangun pabrik di Brebes senilai Rp652 miliar, buka 8.000 lowongan kerja, dan pasok H&M dengan standar industri hijau.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Xinhai Knitting Indonesia, perusahaan tekstil asal China, resmi merealisasikan investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik baru di Brebes, Jawa Tengah. Investasi senilai US$40 juta atau setara Rp652,2 miliar ini difokuskan pada pengembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT), yang akan menjadi pemasok bagi jaringan fesyen global H&M.
Baca juga:
- Investasi Tekstil Rp651,8 M di Brebes, Xinhai Gandeng H&M
- MAP Active Jual Produk Call it Spring lewat Skema Konsinyasi
Pabrik yang berdiri di lahan seluas 8 hektare tersebut diproyeksikan mampu menyerap hingga 8.000 tenaga kerja lokal. Mengacu pada rencana perusahaan, fasilitas ini akan mulai beroperasi pada Juli 2026 dan dirancang untuk memenuhi standar industri hijau, termasuk penggunaan panel surya dan sistem pengolahan air limbah berstandar ramah lingkungan.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dilakukan bulan lalu di Desa Ciampel, Kecamatan Kersana, Brebes. Acara ini dihadiri oleh Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, dan jajaran manajemen Xinhai.
Menurut Wamenperin, langkah Xinhai berinvestasi di Indonesia merupakan dorongan penting bagi daya saing sektor TPT nasional. "Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing sektor industri TPT nasional. Sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu," ujarnya.
Faisol menambahkan bahwa keterlibatan Xinhai dalam rantai pasok global H&M, yang memiliki standar keberlanjutan tinggi, selaras dengan visi Indonesia untuk mengembangkan manufaktur yang tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan.
"Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa investasi ini mencerminkan kepercayaan tinggi investor terhadap potensi Indonesia. "Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal," ungkap Faisol.
Sektor TPT sendiri menjadi salah satu prioritas dalam peta jalan industri nasional. Menurut data Kemenperin, industri TPT tumbuh 4,64% pada triwulan I 2025. Dari sisi ekspor, periode Januari–April 2025 mencatat nilai US$3,38 miliar atau naik 3,57% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur.
Direktur Xinhai, Huang Lu Yu, mengungkapkan alasan memilih Indonesia sebagai lokasi pabrik baru. "Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami," jelasnya.
Selain memperkuat kerja sama dengan H&M, Huang menilai Brebes menawarkan potensi besar. "Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Baca juga:
- Halo Eloise: Tas Lokal Simpel yang Siap Curi Perhatian
- Fipper Resmikan Gerai Flagship di Bali, Perkuat Ekspansi Regional
Dengan hadirnya Xinhai Knitting Indonesia, diharapkan Brebes menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri TPT di Tanah Air, sekaligus membuka peluang kerja luas bagi masyarakat dan menggerakkan roda ekonomi daerah.