Jakarta, INFOBRAND.ID - Untuk anak-anak yang menggunakan TikTok mungkin orang tua tidak perlu khawatir lagi. TikTok mengumumkan akan memperluas rangkaian fitur kontrol orang tua yang disebut Family Pairing. Fitur ini mungkin cukup membantu bagi orang tua yang tidak bisa 100 persen memantau anak dari dekat.
TikTok memperluas fitur Parental Control untuk memberi orang tua lebih banyak pilihan atas apa yang dapat dilihat anak-anaknya, juga membuat akun lebih privat.
Dalam unggahan blog di situs resminya, Selasa (17/11), TikTok mengatakan perluasan fitur tersebut bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara keamanan bagi remaja, sekaligus secara bersamaan mendukung mereka untuk mengekspresikan diri.
IKLAN INFOBRAND.ID
"Dengan pemikiran tersebut, awal tahun ini kami memperkenalkan Family Pairing, yang memungkinkan orang tua menautkan akun TikTok mereka ke akun remaja mereka untuk mengaktifkan berbagai pengaturan konten dan privasi," ujar TikTok.
Family Pairing pertama kali diluncurkan pada bulan April, yang saat itu berguna bagi orang tua untuk menautkan akun mereka ke anak mereka untuk mengelola waktu layar, pesan langsung dan apakah akun remaja tersebut akan berada dalam mode dibatasi atau tidak. Mode khusus yang membatasi umpan TikTok ke satu set lebih aman dari konten yang lebih dimoderasi.
Sekarang, lanjut TikTok, pihaknya telah memperluas fitur untuk memberi orang tua pengawasan yang lebih besar. Saat ini orang tua dapat membatasi pencarian dalam aplikasi, mulai dari konten, pengguna, tagar ataupun lagu.
Tidak hanya itu, orang tua dan anak dapat bersama-sama mengatur batasan untuk memutuskan siapa saja yang dapat mengomentari video dengan opsi yang tersedia antara lain; semua orang, hanya teman-teman, atau tidak seorang pun.
Baik orang tua maupun anak juga dapat bersama-sama memutuskan siapa saja yang dapat melihat konten, apakah akun akan bersifat privat atau publik, serta dapat memutuskan apakah orang lain dapat melihat daftar video yang disukai anak.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain sejumlah upaya memperkuat kebijakan keselamatan remaja di platformnya, TikTok juga telah mengembangkan kemitraan global untuk melindungi eksploitasi anak dengan menghapus konten semacam itu, menghentikan akun dan melaporkan kasus ke yayasan perlindungan anak.
"Melindungi anak di bawah umur (online dan offline) sangat penting dan membutuhkan kolaborasi antara platform, pemerintah, dan organisasi keselamatan anak," ujar TikTok.
Oleh sebab itu, TikTok mendukung gerakan penanggulangan eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara daring.
