Produsen kertas berkualitas premium, PaperOne, senantiasa mengedapankan cara-cara komunikasi yang terintegrasi guna semakin meningkatkan engagement terhadap konsumen. Selain itu, brand yang terafiliasi dengan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) itu juga diketahui membangun saluran komunikasi digital untuk semakin relevan dengan perkembangan zaman.
E-Commerce Manager PaperOne Patricia Dharmawan mengatakan pihaknya banyak menggunakan platform media sosial untuk mengedukasi pasar sekaligus sebagai media branding bagi perusahaan.
“Secara corporate level, branding terhadap Company APRIL sendiri sudah berjalan cukup lama dengan aktif di Social Media. Adapun untuk PaperOne sendiri sebagai Flagship Brand, baru fokus untuk tap in di dunia digital sejak 2018 lalu,” ujarnya kepada Redaksi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/10).
Menurut Patricia, proses transisi dan peningkatan brand image masih terus dilakukan secara terstruktur dengan harapan brand PaperOne dapat menjadi Top of Mind consumers dalam memilih produk kertas yang berkualitas premium.
“Transisi dari Offline to Online channel bisa dibilang tidak mudah, karena bertahun-tahun produk Paper sangat kuat dengan Offline channel. Sehingga, kami harus menjaga agar tidak terjadi gap di pasaran. Perlu juga diketahui bahwa transisi ke digital itu hendaknya dilihat sebagai pelengkap dan image recreation, yaitu produk kami dibawa lebih dekat ke segmen end user yang nyaman untuk mencari informasi lewat digital,” tegasnya.
Dalam membangun citra positif, brand ini secara konsisten membangun komunikasi dua arah atau feedback channel melalui sosial media. Kemudian, PaperOne juga menghadirkan official store di beberapa e-commerce, serta menghadirkan konten-konten variatif sesuai kebutuhan konsumennya.
“Kami terus membagikan product knowledge kepada masyarakat, menginformasikan terkait proses pembuatan kertas yang berasal dari hutan kami yang berkelanjutan, dan reinforcing PaperOne sebagai produk lokal yang sukses dipasarkan secara lokal dan global,” imbuhnya.
Dari sisi budgeting, brand milik taipan Sukanto Tanoto ini disebut Patricia mengalokasikan dana sekitar 20% dari total anggaran marketing 2019 untuk pengembangan sektor digital.
“Hasilnya lumayan terasa dari sisi sales dengan growth hampir 50% dibandingkan dengan tahun lalu,” tutupnya.