Ajinomoto Targetkan Pengurangan Dampak Lingkungan 50% pada 2030
Posted by: Zeinal Wujud | 26-08-2025 17:30 WIB | 365 views
Ajinomoto Indonesia targetkan pengurangan dampak lingkungan 50% pada 2030 melalui inovasi kemasan, energi bersih, zero waste, dan ekonomi sirkuler.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Ajinomoto Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menargetkan pengurangan dampak lingkungan hingga 50% pada tahun 2030. Langkah ini diwujudkan melalui tiga fokus utama, yaitu pengolahan serta pengurangan limbah plastik, penerapan net zero emission, dan implementasi zero waste di seluruh lini operasional.
Baca juga:
- Ajinomoto Tingkatkan Pemahaman Gizi Seimbang untuk Lebih dari 9600 Anggota PKK Sejak 2022
- Sarirasa Group Fokus Siapkan Menu Sehat dan Vegetarian
Salah satu inisiatif utama yang telah dilakukan adalah pengurangan penggunaan plastik. Ajinomoto meluncurkan MSG Ajinomoto dengan kemasan kertas yang mampu menekan penggunaan plastik hingga 30%. Produk lain seperti Masako dan Sajiku juga berkontribusi, dengan pengurangan plastik masing-masing sebesar 8,4% dan 9,5% sejak Oktober 2021. Selain itu, perusahaan menjalin kolaborasi dengan Rekosistem, sebuah platform daur ulang berbasis teknologi, untuk memperkuat rantai pengelolaan sampah.
“Berkomitmen mendukung pemerintah dalam menanggulangi sampah, melalui brand MSG Ajinomoto, kami mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya,” ujar Grant Senjaya, Head of Corporate Communications PT Ajinomoto Indonesia, Senin (25/8/2025).
Grant menambahkan, Ajinomoto juga menghadirkan fasilitas waste station melalui kerja sama dengan Rekosistem, sekaligus mendorong edukasi masyarakat agar lebih aktif dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.
Tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah plastik, Ajinomoto juga menargetkan penurunan emisi karbon. Sejak Oktober 2023, perusahaan mengganti bahan bakar boiler dari batu bara menjadi biomassa wood pellet yang berasal dari limbah pertanian. Optimalisasi penggunaan panel surya juga dilakukan di pabrik Mojokerto dan Karawang, ditambah pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung transisi energi bersih.
“Zero waste yang merupakan upaya kami dalam meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol. Pabrik Ajinomoto di Mojokerto juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai zero waste,” ungkap Grant.
Selain itu, perusahaan berhasil mengurangi penggunaan air hingga 35% melalui peningkatan kualitas air atau water treatment. Upaya ini sejalan dengan program pelestarian lingkungan yang dicanangkan pemerintah sekaligus mendukung target global Ajinomoto Co. Inc untuk menekan dampak lingkungan hingga 50% pada 2030.
“Sebagai Health Provider, Ajinomoto berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan di pabrik Mojokerto dan Karawang. Kami melakukan pengurangan limbah, emisi karbon, serta efisiensi penggunaan air. Brand kami seperti Masako dan Ajinomoto juga berkontribusi dalam pengurangan plastik melalui inovasi kemasan,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, Ajinomoto juga mengimplementasikan praktik ekonomi sirkuler. Produk samping seperti Afijol dan Amina dimanfaatkan kembali, sementara teknologi bio-mass boiler dan tenaga surya diterapkan untuk memastikan proses produksi semakin berkelanjutan.
Baca juga:
- SASA Dinobatkan IDPBA Platinum Kategori Bumbu Instan di Indonesia
- Ajinomoto Gelar Rangkaian Elderly Program
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bagaimana Ajinomoto mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan ke dalam rantai bisnis sekaligus mendukung target keberlanjutan nasional dan global. Dengan fokus pada inovasi, kolaborasi, serta efisiensi sumber daya, Ajinomoto menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya peduli pada kesehatan konsumen, tetapi juga pada keberlangsungan bumi di masa depan.