Antam Perkuat Transisi Energi untuk Produksi Emas Hijau
Posted by: Zeinal Wujud | 10-09-2025 13:17 WIB | 234 views
Antam berkomitmen gunakan energi terbarukan hingga 93% untuk produksi “emas hijau” dengan peta jalan keberlanjutan 2025–2030.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Syarif Faisal Alkadrie, menegaskan komitmen perusahaan dalam memperluas penggunaan energi terbarukan. Upaya ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan produksi “emas hijau” atau emas ramah lingkungan, sejalan dengan tren keberlanjutan di sektor pertambangan dan energi.
Baca juga:
- Hartadinata Produksi Emas Batangan Resmi untuk BSI Gold
- BSI Dorong Pembentukan Asosiasi Pasar Emas Nasional
“Kami tetap komitmen untuk melakukan perbaikan, sehingga nanti kami bisa membanggakan atau bisa mengklaim bahwa emas Antam itu sudah green gold (emas hijau),” ujar Alkadrie dalam acara Sosialisasi MediaMIND di Jakarta, Selasa (9/9).
Alkadrie menjelaskan, kebutuhan energi pada proses pengolahan logam mulia relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan smelter maupun sektor pertambangan lainnya. Meski demikian, Antam tetap menargetkan transisi signifikan menuju energi terbarukan.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar energi yang digunakan dalam pemrosesan logam mulia harus berasal dari sumber yang ramah lingkungan. “Green gold itu hampir 93 persen energi yang dipakai itu sumbernya dari energi terbarukan,” ucapnya.
Komitmen tersebut tidak hanya sebatas pengurangan emisi, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat daya saing bisnis di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap keberlanjutan.
Dalam pemaparannya, Alkadrie menyampaikan bahwa Antam telah menyusun peta jalan keberlanjutan untuk periode 2025–2030. Beberapa inisiatif utama dalam peta jalan tersebut meliputi:
- Aksi dekarbonisasi melalui peningkatan pemanfaatan energi terbarukan.
- Rehabilitasi ekosistem sungai dan reklamasi lahan pascatambang.
- Program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
- Peningkatan bauran energi terbarukan sebesar 10 persen dari baseline business as usual tahun 2023.
Antam juga menargetkan bahwa pada 2029–2030, seluruh lahan rehabilitasi yang sudah menjalani program minimal lima tahun dapat mencapai tingkat keberhasilan di atas 75 persen.
"Ini tidak mudah. Rata-rata keberhasilan berbeda-beda, sehingga acuan di Antam adalah keberhasilan di atas 75 persen," ungkap Alkadrie.
Baca juga:
- Ajinomoto Targetkan Pengurangan Dampak Lingkungan 50% pada 2030
- DRMA Optimalkan Net Zero Carbon dengan Pemasangan PLTS Berkapasitas 4,85 MWp
Langkah-langkah ini memperlihatkan bahwa Antam tidak hanya berorientasi pada keuntungan bisnis, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui strategi ini, Antam berharap dapat memperkuat reputasi sebagai perusahaan tambang yang berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan, sekaligus memperkenalkan konsep “green gold” ke pasar global.