Jum'at, 17 Mei 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Kisah Lea Jeans di Tangan Generasi Kedua

Posted by: 851 viewer

Kisah Lea Jeans di Tangan Generasi Kedua
Icon Lea Jeans

INFOBRAND.ID-Pecinta jin di tanah air tentu tak asing dengan nama Lea Jeans. Merek lokal yang berkibar sejak 1976 ini jelas punya banyak penggemar setia bahkan fanatik. Di bawah naungan PT Lea Sanent, Lea Jeans kemudian menjelma menjadi brand produk denim, tidak hanya jin. Jin sendiri masih tetap jadi penyumbang utama pendapatan.

Saban bulan, penjualan jin tembus 30.000 potong, dengan harga jual paling murah di kisaran Rp 300.000 per potong. Sejatinya, sang pendiri, Gani Sandjaja, sudah merintis bisnis garmen semenjak 1972, namun belum memproduksi jin. Lea Jeans baru ada empat tahun kemudian.

Kini, dengan lebih dari 300 karyawan di bagian produksi, seluruh pembuatan produk denim Lea Jeans berpusat di pabrik yang ada di daerah Cimone, Tangerang. Baca juga: Kisah Jack Ma, dari Guru hingga Jadi Orang Terkaya di China Saat ini kendali bisnis Lea Jeans ada di generasi kedua.

IKLAN INFOBRAND.ID

Gani sudah menyerahkan tongkat komando ke anak bungsu dan lelaki satu-satunya, Leo Sandjaja yang duduk di kursi direktur Lea Sanent. Kedua kakaknya juga ikut membantu mengelola perusahaan.

“80 persen sudah diserahkan ke kami. Hanya, saya masih menyerahkan produksi ke papa, karena, kan, beliau detail. Misalnya, mau pakai bahan mana,” kata Leo

yang bergabung dengan Lea Jeans pada 2004. Meski begitu, awalnya Leo menolak keinginan sang ayah untuk meneruskan bisnis Lea Jeans. Sedang menempuh studi strata dua (S2) di Amerika Serikat (AS) jadi alasan pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1977, ini tak langsung menerima permintaan ayahnya tersebut. Cuma alasan sebenarnya, Leo mengungkapkan, semua bisnis keluarga punya permasalahan yang sama yakni generasi pertama dengan kedua pasti sering bentrok. Nah, “Ini hal yang ingin saya hindari,” ujarnya.

Mendapat penolakan, sang ayah pun mengancam akan menghentikan pengiriman uang untuk biaya kuliah dan hidup Leo di negeri Uwak Sam. Toh, dia tetap menolak permintaan ayahnya agar pulang ke Indonesia. Untuk itu, ia pun mencari kerja ke perusahaan-perusahaan sebagai karyawan berbekal ijazah S1.

Tapi ternyata, tak mudah mencari lantaran statusnya sebagai mahasiswa. Tahu anak bontotnya mencari kerja tapi tidak dapat-dapat, sang ayah pun mengontak Leo. “Papa bilang, di Indonesia, bisnis sudah ada, kerja di Indonesia jauh lebih enak. Bagaimanapun juga kamu, kan, orang Indonesia, lebih kenal karakter orang Indonesia,” ujar suami aktris Laura Basuki ini.

IKLAN INFOBRAND.ID

Terobosan baru Hati Leo pun luluh. Begitu kelar kuliah S2, ia langsung pulang ke Indonesia dan membantu sang ayah di perusahaan sebagai sales manager. Namun, hanya kurang lebih dua bulan. Maklum, dia tidak senang dengan dunia penjualan. Lalu, Leo dipindah ke bagian promosi dan komunikasi pemasaran.

“Sampai sekarang saya di bagian itu. Saya dari dulu memang suka dengan desain, mengonsep promosi. Itu saya memang suka,” ucapnya.

Walau sudah mengenal lingkungan perusahan lantaran ketika pulang ke tanah air sewaktu masih kuliah di AS sering ikut ayahnya ke pabrik, bukan berarti pekerjaan Leo di awal-awal baik-baik saja. Ritme kerja sang ayah dan karyawan ternyata bertolak belakang dengan dirinya.

“Itu membuat saya hampir menyerah,” ungkapnya. Baca juga: Kisah Theresia Gouw, Kelahiran Indonesia yang Jadi Kapitalis Ventura Perempuan Terkaya di AS Tetapi kedua kakaknya terus menyemangati. Intinya mereka mengatakan, kalau bukan kita siapa lagi yang meneruskan bisnis sang ayah. “

Saya merenungkan ucapan kakak saya. Betul juga apa yang mereka ucapkan. Dari situ saya mulai mencoba untuk menjalani kembali. Tak terasa sekarang sudah 14 tahun,” tutur Leo. Bahkan, dia mulai melakukan terobosan-terobosan di Lea Jeans. Oh, iya, kata Lea sendiri diambil dari nama kakak pertamanya. Terobosan pertama, memangkas biaya Lea Store yang merupakan gerai mandiri alias stand alone. Gedung-gedungnya milik sendiri.

IKLAN INFOBRAND.ID

Bagi Leo, biaya Lea Store, yang mulai ada sejak 1998 dan kini jumlahnya 30-an gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, sangat besar. Bangunan Lea Store terdiri dari dua hingga empat lantai. Padahal, yang terpakai hanya lantai dasar.

“Kenapa tidak disewakan saja, setidaknya bisa menutup biaya. Jadi, mana gerai yang enggak menguntungkan, saya pindah ke bangunan satu lantai dan sewa,” beber dia.

 

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Tahun Lalu, DBS Indonesia Gelontorkan Pendanaan Transisi Hijau Rp6,1 Triliun

Tahun Lalu, DBS Indonesia Gelontorkan Pendanaan Transisi Hijau Rp6,1 Triliun
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia menyalurkan dana sebesar Rp6,1 triliun di tahun 2023 untuk berbagai proyek hijau dan berkelanjutan kepad...


Segera Mengaspal, BAIC X55-II Siap Tantang Omoda 5 di Tanah Air

Segera Mengaspal, BAIC X55-II Siap Tantang Omoda 5 di Tanah Air
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Persaingan kendaraan asal China semakin kompetitif di pasar otomotif Indonesia, berkat hadirnya brand baru dari Beijing Automo...


Suka Memotret Makanan? Samsung Luncurkan Galaxy A35 5G Buat Kamu

Suka Memotret Makanan? Samsung Luncurkan Galaxy A35 5G Buat Kamu
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Samsung Electronics Indonesia meluncurkan Galaxy A35 5G dengan keunggulan fitur Food Mode untuk mendukung gaya hidup masyaraka...


Catat, Ini Jadwal Peluncuran Ponsel Gaming Infinix GT 20 Pro 5G

Catat, Ini Jadwal Peluncuran Ponsel Gaming Infinix GT 20 Pro 5G
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Brand ponsel cerdas Infinix, mengumumkan akan segera meluncurkan lini ponsel pintar "gaming" terbarunya, yaitu Infin...