MPMX Lanjutkan Rehabilitasi Mangrove, Capai 100.000 Bibit Tertanam di Desa Golo Sepang, NTT
Posted by: Zeinal Wujud | 15-08-2025 14:15 WIB | 416 views
MPMX tanam 100.000 mangrove di Golo Sepang, NTT, sambil kembangkan ekonomi lokal lewat budidaya kepiting dan produk olahan pesisir.

INFOBRAND.ID, Jakarta – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPMX”) bersama dengan Entitas Anaknya, MPM Honda Jatim, kembali melanjutkan program rehabilitasi mangrove di wilayah Muara Sungai Terang, Desa Golo Sepang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, dengan menanam 40.000 bibit mangrove. Inisiatif ini merupakan lanjutan dari komitmen Perseroan dalam upaya mendukung mitigasi dampak perubahan iklim dan mengimplementasikan praktik-praktik terbaik untuk mewujudkan kelestarian lingkungan, melalui rangkaian kegiatan keberlanjutan yang bertajuk MPM EcoMangrove.
Baca juga:
- Pertamina Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan
- PalmCo Perkuat Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Seremonial penanaman di tahun ke-4 ini diadakan pada 14 Agustus 2025, dihadiri Komisaris MPMX Tossin Himawan, Group CFO MPMX Beatrice Kartika, dan GM Corporate Communication & Sustainability Natalia Lusnita. Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bapak Vinsensius Gande, S.Pd., yang mewakili Bupati Manggarai Barat, Kepala Desa Golo Sepang Saverius Banskoan, S.H., komunitas penggiat mangrove, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
MPM EcoMangrove dirancang secara komprehensif dan dijalankan secara bertahap sejak tahun 2022, dimulai dari survei lokasi dan identifikasi lahan, pemetaan sosial-ekonomi masyarakat, pelatihan teknik penanaman dan perawatan mangrove, penguatan kelembagaan komunitas, sampai penandatanganan kesepakatan bersama kelompok penggiat mangrove untuk memastikan keberlanjutan program dan perawatan mangrove. Hingga tahun ini, MPMX telah menanam 100.000 bibit mangrove di lahan konservasi seluas 10 hektare. Berdasarkan pemantauan berkala, tingkat kelangsungan hidup bibit mencapai 85%, salah satu indikator positif terhadap keberhasilan program ini sebagai upaya jangka panjang dalam memulihkan dan melindungi ekosistem pesisir.
Selain fokus pada pelestarian lingkungan, MPMX juga mengintegrasikan aspek pemberdayaan ekonomi dalam program MPM EcoMangrove. Pelatihan dan pengembangan budidaya kepiting telah diberikan bagi kelompok nelayan setempat, menggunakan metode apartemen kepiting yang memungkinkan nelayan mendapatkan peningkatan hasil panen tanpa merusak habitat alami. Saat ini, hasil panen kelompok nelayan binaan telah dipasok ke salah satu restoran di wilayah Labuan Bajo, menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi mereka.
Pada kunjungan kali ini, MPMX menyalurkan tambahan 100 unit apartemen kepiting, sehingga total yang telah diberikan kepada nelayan mencapai 150 unit. Dukungan ini diharapkan dapat memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan pendapatan nelayan secara signifikan. Selain para nelayan, ibu-ibu pesisir juga menerima pelatihan dan pendampingan untuk mengolah bahan baku alami dari lingkungan sekitar menjadi produk bernilai ekonomi. Produk yang berhasil dikembangkan adalah sirup buah mangrove dan sambal kepiting, yang telah dibantu mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sehingga bisa dipasarkan lebih luas.
“Berbicara mengenai keberlanjutan bukan hanya soal menjaga bumi dan sumber dayanya, tetapi juga tentang memastikan masa depan masyarakat yang bergantung padanya. Melalui MPM EcoMangrove, kami ingin secara nyata berkontribusi merawat ekosistem pesisir agar tetap hidup dan produktif, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga di wilayah operasional kami. Kami percaya, lingkungan yang terjaga dan masyarakat yang sejahtera adalah fondasi bagi keberlanjutan bisnis dan kemajuan bangsa,” jelas Beatrice Kartika, Group CFO MPMX.
Kini, Desa Golo Sepang semakin dikenal luas. Tidak hanya menarik perhatian wisatawan yang ingin mencoba trekking mangrove dan bermain kano, tetapi juga menjadi lokasi penelitian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa dari berbagai institusi. Desa ini berkembang menjadi destinasi ekowisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang menjanjikan.
Baca juga:
- South Pacific Viscose Bersihkan Citarum di Momen HUT RI
- PNM Tanam Terumbu Karang, Dorong Konservasi dan Ekonomi Pesisir
Budidaya kepiting bakau ini telah menjadi multiplier dan dinamisator bagi berbagai aktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Program ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis kolaborasi dan keberlanjutan dapat menciptakan efek berantai yang memperluas manfaat bagi masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, program ini terus membuka peluang baru, meningkatkan kapasitas masyarakat, dan memastikan keberlanjutan ekonomi serta sosial di Desa Golo Sepang.