Jakarta, 18 Agustus 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penetrasi pasar perbankan syariah di Tanah Air dengan membuka kantor layanan Kantor Kas Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pembukaan outlet ini merupakan relokasi dari Kantor Kas Jakarta Pengadilan Agama, Jalan Plumpang Semper No 5 Kel Tugu Selatan, Kec. Koja, Jakarta Utara.
Peresmian kantor kas yang dihadiri oleh Sekjen Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fattah, Staf Ahli Menteri bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian PUPR Asep Arofah Permana, Staf Ahli Menteri bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian PUPR Dadang Rukmana serta Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna ini diharapkan bisa mendekatkan akses pegawai Kementerian PUPR serta masyarakat luas terhadap layanan keuangan Syariah. Dengan pembukaan kantor kas ini, BSI saat ini diperkuat 1553 outlet untuk meningkatkan penetrasi layanan syariah ke masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kami ingin mengoptimalkan layanan dan sinergi dengan lembaga pemerintahan dalam bertransaksi keuangan sesuai prinsip syariah. Kehadiran BSI di Kementerian PUPR ini diharapkan menjadi mitra yang dapat memenuhi kebutuhan pegawai terhadap layanan keuangan Syariah seperti, akses permodalan, simpanan dana maupun produk perencanaan syariah lain,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna.
Pembukaan Kantor Kas Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, lanjut Anton, juga merupakan upaya BSI untuk memaksimalkan pengembangan ekosistem halal dan semangat untuk mendorong hijrah ke bank syariah. Dalam jangka panjang, BSI berharap bisa menjadi bank pilihan utama atau bank payroll serta fasilitator transaksi bagi pegawai ASN di Kementerian PUPR.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip syariah, BSI memiliki produk dan layanan unggulan diantaranya tabungan wadiah tanpa biaya administrasi, pembiayaan rumah dan kendaraan dengan angsuran tetap hingga akhir jangka waktu pembiayaan dan margin yang kompetitif, kartu pembiayaan (kartu kredit syariah), pembiayaan UMKM, gadai emas, serta beragam produk lainnya yang dilengkapi layanan digital BSI mobile, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah kapanpun dan dimanapun.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 2021 PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 34,29% secara year on year (yoy). BSI juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, yaitu menembus 2,5 juta pengguna.
Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar. Didukung komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per Juni 2021, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp247,3 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 216 triliun, serta total pembiayaan Rp161 triliun.
Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 outlet dan lebih dari 2.400 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara.