Ahad, 28 September 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Tantangan Gizi Anak dan Upaya Menuju Generasi Emas 2045

Posted by: Zeinal Wujud | 01-09-2025 05:28 WIB | 306 views

Anemia masih menjadi tantangan besar gizi anak Indonesia. Sarihusada hadir dengan inovasi nutrisi dan keberlanjutan demi wujudkan Generasi Emas 2045.

Tantangan Gizi Anak dan Upaya Menuju Generasi Emas 2045 Sarihusada perkuat komitmen nutrisi dan keberlanjutan untuk generasi emas Indonesia.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Menjelang dua dekade menuju Generasi Emas 2045, Indonesia masih menghadapi persoalan serius terkait kesehatan anak, terutama masalah gizi. Salah satu tantangan terbesar adalah tingginya kasus anemia akibat kekurangan zat besi yang berpotensi menghambat tumbuh kembang anak.

Baca juga:

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada anak usia 6–59 bulan mencapai 38,4%, atau sekitar satu dari tiga balita di Indonesia. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Dokter spesialis anak, dr. Devie Kristiani Sp.A, menegaskan bahwa anemia tidak boleh dianggap remeh karena dampaknya bisa langsung memengaruhi masa depan anak.

“Zat besi tidak hanya membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter penting di otak yang memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan semangat belajar. Anak yang berisiko kekurangan zat besi juga memiliki kemampuan psikomotor yang lebih rendah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak di sekolah,” ujarnya dalam acara bincang-bincang “Memperingati 71 Tahun SGM Menutrisi Anak Indonesia,” di Yogyakarta, Rabu (27/08/2025).

Menurut Devie, pencegahan anemia sebaiknya dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Asupan makanan kaya zat besi yang dipadukan dengan vitamin C, pemeriksaan kesehatan rutin, serta dukungan nutrisi tambahan dinilai efektif untuk menekan risiko anemia.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Studi di Jakarta juga menunjukkan bahwa susu pertumbuhan dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi harian anak, termasuk zat besi, zinc, kalsium, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin E. Pemenuhan nutrisi yang tepat diyakini menjadi langkah efektif untuk mencegah anemia sekaligus mendukung tumbuh kembang optimal.

Memasuki usia ke-71, Sarihusada kembali menegaskan komitmennya mendukung pemenuhan gizi anak Indonesia. Perusahaan yang lahir dari kolaborasi pemerintah Indonesia dan PBB pasca-Perang Dunia II ini terus menghadirkan solusi nutrisi untuk menjawab masalah kekurangan gizi yang masih menjadi tantangan hingga kini.

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia, menuturkan:
“Sejak berdiri di Yogyakarta, Sarihusada tidak hanya menghadirkan produk bernutrisi, tapi juga mengembangkan program edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, pencegahan stunting, hingga tanggap bencana.”

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

Sementara itu, Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, menambahkan bahwa pemenuhan nutrisi lengkap menjadi fondasi penting untuk mewujudkan generasi emas. Menjawab kebutuhan tersebut, SGM menghadirkan inovasi nutrisi seperti IronC, kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang terbukti meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat. Formula ini juga diperkaya dengan DHA, Omega 3 & 6, serta nutrisi penting lainnya untuk mendukung daya pikir, daya tahan tubuh, dan pertumbuhan anak.

“Inovasi ini didukung oleh Research & Innovation Center yang menjadi bagian dari jaringan pusat riset Danone secara global,” ujarnya menjelaskan.

Selain fokus pada nutrisi, Sarihusada juga memperkuat komitmennya melalui riset, inovasi produk, dan penerapan prinsip keberlanjutan.

Lastiani Rosalina, Factory Director Danone Specialized Nutrition East, menjelaskan:
“Kami tidak hanya berfokus pada gizi, tetapi juga konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan. Salah satunya melalui penggunaan energi terbarukan dengan Boiler Biomassa.”

Boiler Biomassa ini memanfaatkan sekam padi sebagai bahan bakar ramah lingkungan, yang mampu menurunkan emisi karbon secara signifikan. Selain itu, teknologi ini memberikan manfaat ekonomi bagi petani lokal karena abu hasil pembakaran dapat diolah menjadi pupuk organik.

Baca juga:

Langkah ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas lokal melalui pemberdayaan ekonomi sirkular. Dengan strategi tersebut, Sarihusada berupaya menghadirkan nilai tambah yang lebih luas bagi masyarakat, sekaligus mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV