Jum'at, 10 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Energi Terbarukan dan Efisiensi: Pilar Inovasi di Balik Kinerja BLES

BLES membuktikan bahwa inovasi energi terbarukan dan efisiensi operasional jadi strategi kunci untuk menjaga profitabilitas di tengah ledakan permintaan bahan bangunan.

Energi Terbarukan dan Efisiensi: Pilar Inovasi di Balik Kinerja BLES PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) tengah melaksanakan instalasi panel surya di fasilitas produksi ketiganya di Sragen, Jawa Tengah

INFOBRAND.ID, Jakarta - Dalam dunia industri konstruksi yang sangat kompetitif, PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) memilih strategi yang menggabungkan dua elemen penting: inovasi keberlanjutan dan efisiensi operasional. Di balik lonjakan angka penjualan yang mengundang decak kagum, terdapat relung-upaya mitigasi tantangan biaya melalui pemanfaatan energi terbarukan.

Baca juga:

Pada Agustus 2025, BLES mencatat volume penjualan sebesar 361.000 m³, rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, tumbuh sekitar 19% year-on-year dan naik 5% dibanding Juli 2025. Pendapatan kotor kumulatif Januari–Agustus 2025 menembus Rp 900 miliar, meningkat sekitar 5% dari periode sama tahun lalu. ([Pasardana][1])

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

Menurut Andrew, Direktur Keuangan BLES, “Meskipun biaya produksi masih menjadi tantangan, efisiensi kami telah berhasil mempertahankan tren profitabilitas yang positif.”

Namun, lebih dari sekadar angka, BLES menempatkan inovasi ramah lingkungan sebagai pilar penting. Perusahaan mengadopsi energi terbarukan, khususnya melalui instalasi panel surya di beberapa pabriknya. Inisiatif ini tidak hanya ditujukan untuk menekan biaya energi, tetapi juga mendukung agenda Net Zero Emission pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Andrew menambahkan, “Upaya-upaya ini sejalan dengan strategi jangka panjang kami. Pertumbuhan bisnis harus dibarengi dengan tanggung jawab lingkungan.”

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Di tengah tekanan biaya produksi, BLES menyadari bahwa inovasi teknologi saja belum cukup. Maka efisiensi operasional menjadi landasan guna menjaga margin keuntungan. Fokus perusahaan mencakup pengoptimalan rantai pasok, distribusi yang lebih terstruktur, dan pemangkasan pemborosan dalam proses produksi.

Selain itu, langkah ekspansi pabrik sebagai respons terhadap permintaan pasar yang tinggi dilakukan dengan perhitungan matang. BLES merencanakan pengoperasian pabrik kelima di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada pertengahan 2025 dengan kapasitas sekitar 900.000 hingga 1.000.000 m³ per tahun. Investasi ini diperkirakan berada di kisaran Rp 200–250 miliar.

Dengan kehadiran pabrik baru tersebut, total kapasitas terpasang BLES diproyeksikan meningkat menjadi 5,6 juta m³ per tahun. Ekspansi ini juga diyakini akan memperpendek rantai logistik dan menekan biaya distribusi ke wilayah-wilayah yang selama ini jauh dari basis produksi perusahaan.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

Baca juga:

Melalui perpaduan inovasi lingkungan dan efisiensi operasional, BLES menunjukkan bahwa perusahaan bahan bangunan pun mampu menjawab tantangan industri zaman sekarang — yakni bagaimana tetap tumbuh tanpa mengorbankan kelestarian dan profitabilitas. Bagi pelaku bisnis, ini menjadi pelajaran bahwa strategic alignment antara inovasi dan efisiensi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk bertahan dan berkembang di era bisnis yang semakin kompleks.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV