Investasi Sektor Manufaktur Capai Rp930 Triliun, Perusahaan Bangun 1.690 Pabrik Baru

INFOBRAND.ID, Jakarta - Indonesia mengalami gelombang investasi besar di sektor industri manufaktur non-migas pada semester I-2025, dengan total investasi mencapai Rp930 triliun. Hal ini didorong oleh pembangunan 1.690 fasilitas produksi baru yang diperkirakan dapat menyerap sekitar 332.298 tenaga kerja. Investasi ini menjadi tanda optimisme pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional.

Baca juga:

• Ekspor Perdana Sasis Bus Mercedes-Benz dari Cikarang
• Environesia dan Perusahaan China Bangun Pabrik Mainan Ramah Lingkungan di Ngawi

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), data tersebut mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di masa depan. Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan, "Data ini berasal dari laporan perusahaan pada 23 subsektor industri. Selama periode semester I-2025, ada 1.690 industri yang sedang membangun fasilitas produksi dengan nilai investasi Rp930 triliun. Kalau tanpa tanah dan bangunan, nilai investasinya Rp593 triliun."

IKLAN INFOBRAND.ID

Sektor industri yang paling signifikan dalam hal investasi adalah subsektor kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang mencatatkan investasi sebesar Rp58 triliun. subsektor ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yakni mencapai 107.302 orang. "Ini menunjukkan industri alas kaki bukan hanya padat modal, tetapi juga padat karya," kata Febri.

Sektor lainnya yang juga menunjukkan pertumbuhan investasi signifikan adalah industri makanan. Sebanyak 246 perusahaan di sektor ini sedang membangun fasilitas produksi dengan nilai investasi mencapai Rp50 triliun. Proyeksi penyerapan tenaga kerja di sektor ini diperkirakan akan mencapai 16.206 orang. Selain itu, sektor tekstil juga turut berkontribusi, dengan 77 perusahaan yang tengah membangun pabrik baru senilai sekitar Rp5 triliun. Industri tekstil ini diperkirakan akan membuka hingga 14.000 lapangan kerja baru.

Namun, Febri menegaskan bahwa angka penyerapan tenaga kerja yang disebutkan masih berupa proyeksi, mengingat sebagian besar pabrik baru tersebut masih dalam tahap konstruksi. “Kalau masih dibangun, kan, belum berproduksi. Jadi, data ini baru perkiraan potensi penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Baca juga:

• Xinhai Knitting Siapkan 8.000 Lowongan Kerja di Brebes
• Unggul di Pasar Aksesoris Motor, Scarlet Racing Raih Brand Indonesia Excellence Award 2025

Keberadaan ribuan pabrik baru ini diharapkan dapat semakin memperkuat basis industri nasional. Selain itu, proyek investasi yang terus berjalan di sektor manufaktur ini diyakini akan menjadi salah satu penggerak utama penciptaan lapangan kerja di Indonesia dalam waktu dekat.