INFOBRAND.ID-PT Petrosea Tbk (PTRO) punya pengendali baru, setelah PT Indika Energy Tbk (INDY) menjual mayoritas saham kepada PT Caraka Reksa Optima senilai Rp 2,19 triliun pada 28 Juli 2022. Usai transaksi itu, Caraka Reksa jadi menguasai 69,8% saham Petrosea.
Kemudian, Caraka Reksa Optima melakukan penawaran tender wajib atau tender offer saham PTRO yang dipegang publik. Kepemilikan Caraka pun bertambah menjadi 89,8% saham. Kesempatan penawaran tender wajib tak disia-siakan oleh investor kawakan Lo Kheng Hong untuk menjual seluruh sahamnya atau mencapai 15,01% di PTRO kala itu.
Namun perusahaan ini terpantau belum menyampaikan laporan keuangan kuartal III-2022 meski sudah memasuki tahun 2023. Baik di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di website perusahaan belum terdapat laporan keuangan per 30 September 2022.
Terkait itu, manajemen Petrosea telah memberikan penjelasan dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 30 November 2022.
Direktur Petrosea Ruddy Santoso menyatakan, perseroan berencana untuk melakukan audit terlebih dahulu atas laporan keuangan interim yang berakhir pada 30 September 2022.
Dia juga menambahkan bahwa audit ini dalam rangka rencana aksi korporasi yang akan dilakukan oleh Petrosea. Namun belum dijelaskan mengenai aksi korporasi apa yang bakal dilakukan oleh kontraktor tambang itu.
“Audit tersebut dilakukan sehubungan dengan rencana aksi korporasi yang akan dilakukan oleh perseroan,” paparnya dalam surat itu.
Sementara itu, Petrosea sempat menyampaikan rencana ekspansi dan diversifikasi bisnis tahun 2023, dengan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 178 juta atau setara Rp 2,7 triliun. Capex tersebut naik 30% dari anggaran tahun 2022 yang sebesar US$ 137 juta.
Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan, dana capex akan digunakan untuk meneruskan ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi sebagai pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
“Petrosea mencadangkan anggaran belanja tahun 2023 yang naik sekitar 30% dari tahun sebelumnya,” jelas Romi.
Selain itu, strategi jangka panjang perseroan adalah melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi pemilik tambang.