INFOBRAND.ID-Di masa Pandemi Covid-19 berkepanjangan membawa banyak dampak dan perubahan signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tak cuma kegiatan yang terbatas, tapi pandemi juga telah 'menginfeksi' sendi-sendi bisnis.
Meski begitu, masih banyak pebisnis yang tidak mengibarkan bendera putih selama pandemi. Sebaliknya, mereka tidak menyerah begitu saja dan mau terus berjuang melewati masa-masa sulit.
Deni Tandi salah satunya. Tanpa pernah putus asa dan terus berjuang, Deni mampu mempertahankan usahanya, Ayam Penyet Ria, meski dihantam berbagai tantangan karena pandemi.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tak mudah bagi Deni menjalankan dan meneruskan bisnis yang dirintis oleh orang tuanya. Bahkan hingga kini bisnis yang dilakoni Deni ini sanggup menembus pasar global.
Jatuh bangun bisnis Deni dan keluarganya ini berawal kala krisis ekonomi 1998 yang membuat mereka harus memutar otak untuk mencari jalur pendapatan. Saat itu, untuk mendapatkan uang guna mencukupi kebutuhan keluarganya, kedua orang tua Deni mencetuskan ide usaha ayam penyet sederhana.
Prosesnya tak mudah, awalnya mereka harus getol memperkenalkan usahanya ke masyarakat serta beberapa kali harus berpindah lokasi. Namun, usaha keras tak pernah mengkhianati hasil. Tak disangka cita rasa khas Ayam Penyet Ria disukai oleh banyak orang dan hingga kini dapat berkembang luas.
"25 tahun lalu, pada saat krisis ekonomi terjadi, tujuan orang tua saya adalah membuat usaha yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Modalnya dan idenya cukup sederhana, namun semuanya direncanakan dengan matang dan kami semangat dalam menjalankannya. Hasilnya, kini saya bisa meneruskan bisnis tersebut," ujar Deni
"Ayam Penyet Ria juga semakin dikenal masyarakat Batam dan perlahan saya juga memperluas jangkauan dengan mengajak beberapa keluarga yang ada di luar negeri untuk ikut memperkenalkan Ayam Penyet Ria ke pasar dan konsumen yang lebih luas," tambahnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Sejak itu, kata Deni, Ayam Penyet Ria sudah memiliki 62 cabang yang tersebar di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Australia. Meskipun perkembangan bisnis Ayam Penyet Ria sudah cukup pesat, namun pandemi sejak awal 2020 lalu membuat keadaan berubah.
Dengan jangkauan usaha Ayam Penyet Ria yang sudah merambah empat negara, pandemi menyisakan kisah perjuangan bagi Deni dan rekan-rekan usahanya. Deni pun tak sungkan membagi tips-tips berbisnis berdasarkan pengalamannya mempertahankan bisnis Ayam Penyet Ria.
Kerja sama dengan partner tentu akan mempermudah bisnis. Hal ini dirasakan Ayam Penyet Ria yang selalu terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun. Dari 62 cabang Ayam Penyet Ria, beberapa cabang di Australia merupakan kerja sama dengan kerabat sedangkan di Singapura, Malaysia, dan beberapa kota di Indonesia dikembangkan lewat jalur franchise.
Deni percaya cara yang tepat untuk menghadapi tantangan dalam bisnis adalah dengan tidak putus asa dan fokus mencari titik permasalahannya. Saat pandemi melanda, dengan perlahan Deni memetakan permasalahan yang dihadapi dan memikirkan solusi bersama rekan-rekannya dalam mempertahankan bisnis Ayam Penyet Ria di luar negeri.
Hasilnya, Deni bersama dengan tim bisa menemukan berbagai strategi agar bisnis tersebut dapat bertahan. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan ekosistem digital dalam aspek layanan, pemasaran dan penjualan produk bisnisnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Inovasi dan adaptasi tak kalah penting dalam menjalankan atau mempertahankan bisnis. Keberhasilan Ayam Penyet Ria membuka 62 cabang di banyak lokasi merupakan sebuah pencapaian besar bagi Deni.
Deni percaya bahwa kesuksesan bukan alasan untuk berhenti berinovasi dan beradaptasi. Hal tersebut pun dilakukan Ayam Penyet Ria dengan mengadopsi teknologi pada bisnisnya.
Situasi pandemi yang semakin mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan teknologi dalam bertransaksi turut mendorong Deni mengadopsi layanan pembayaran digital. Deni menggunakan ShopeePay untuk bisnisnya pada tahun 2021 karena menawarkan teknologi nirkontak dalam bertransaksi.
Selain itu, ia pun menambah layanan pemesanan makanan online seperti ShopeeFood yang semakin mendorong penjualan. Terbukti, adaptasi yang ia lakukan tersebut dapat membantu bisnisnya tetap stabil beroperasi.
