JAKARTA, INFOBRAND.ID – Brand dengan nama Green Nitrogen tentu sudah tak asing lagi di telinga semua para pengendara bermotor. Pasalnya, merek ini sudah banyak tersebar di seluruh SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina yang ada di seluruh Indonesia sebagai salah satu layanan isi angin dan tambal ban terbaik di kategori bisnisnya. Tak heran kalau merek yang berada di bawah naungan PT Global Insight Utama ini pun semakin melejit namanya.
Kesuksesan Green Nitrogen sendiri tentu tak lepas dari sosok pendirinya, Adang Wijaya yang mulai memantapkan bisnisnya ini usai menunaikan panggilan ibadah haji tahun 2010 lalu. Dengan bermodalkan Rp200 juta serta dukungan dari ibunda dan istri tercintanya, akhirnya bisnis dengan layanan isi angin dan tambal ban ini pun resmi dibuka di kawasan Harapan Indah, Bekasi. Sebagai outlet pertamanya.
“Saya coba kemas bisnis ini agar terlihat menarik dengan tempat yang nyaman, booth yang bagus, pelayanan yang baik dan peralatan yang standar,” ujar pria kelahiran Pemalang 49 tahun lalu itu seperti dikutip INFOBRAND.ID dari Franchiseglobal.com, Kamis (2/5/2019).
Menurut Adang, alasan dirinya memilih SPBU sebagai tempat menjalankan bisnisnya lantaran mudah untuk parkir kendaraan. Meski awalnya Pertamina melarang adanya kegiatan usaha di dalam SPBU, tapi akhirnya kenekatan Adang untuk membuka bisnis ini di SPBU pun membuahkan hasil. Hingga kini, sedikitnya sudah ada 700 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia yang sudah tersedia outlet Green Nitrogen.
“Tak lama kemudian Elnusa memperbolehkan kami membuka outlet Green Nitrogen di jaringan SPBU yang dikelola oleh mereka. Merekalah yang paling berjasa di awal berkembangnya Nitrogen di SPBU. Saat itu Green Nitrogen tidak dijual belikan, melainkan menjadi pelayanan gratis dari SPBU tersebut. Hal itu saya upayakan untuk memperkenalkan Green Nitrogen kepada masyarakat,” kata dia.
Selain Green Nitrogen, pia yang mengawali karirnya di Toko Buku Gunung Agung sebagai Kepala Administrasi dan Personalia ini juga hadir dengan bisnis lain yakni Steam Wash. Dimana bisnis ini hadir sebagai salah satu teknologi cuci mobil mutakhir yang menggunakan uap air.
“Kunci sukses yang saya pegang adalah saya ingin usaha saya tidak hanya di satu titik, tetapi harus ada di mana- mana karena Indonesia ini luas. Kedua, jangan sampai kita dikerjai atau direpotkan oleh bisnis namun carilah bisnis yang simpel dengan persiapan yang matang. Selain itu jangan sampai kita menyalahkan kondisi apalagi Tuhan dalam segala kesulitan bisnisnya, Lihatlah kapasitas kemampuan bisnis kita,” pungkasnya. [ded]