JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir satu tahun belum ada tanda-tanda akan berakhir. Sejumlah pihak memprediksi situasi seperti sekarang akan berlangsung lebih lama. Mengingat hal itu, sejumlah pelaku brand telah memiliki strategi untuk menjaga ritme, terutama dari segi marketing, untuk menghadapi situasi jika ternyata pandemi covid berlangsung lebih lama.
Hanasui, sebuah brand kosmetik lokal yang telah dikenal di ranah online, selama masa pandemi penjualannya tetap tumbuh positif. Itu terjadi karena perusahaan telah menangkap adanya perubahan perilaku konsumen yang lebih suka berbelanja secara online. Karena itu baik brand maupun partner toko, terus memaksimalkan platform penjualan secara online.
Nunung Firman, Marketing Manager PT Eka Jaya International (HANASUI) mengatakan, untuk menghadapi situasi pandemi covid yang masih belum menentu, akan terus meningkatkan kampanye di official store dan performance secara produk, promosi, dan juga secara awareness. Hanasui telah mengikuti sejumlah kampanye di marketplace, serta berkolaborasi dengan para online store toko konvensional, beralih ke online.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Kami juga berkolaborasi dengan modern acount yang memiliki medsos, kolaborasi dengan key opinian leader, dan seterusnya akan fokus digital kampanye,” jelas Nunung, dalam kesempatan virtual press conference Top Official Store Award 2021, yang digelar infobrand.id, Jumat (29/1/2021).
Selama pandemi produk kesehatan juga menjadi salah satu produk yang diburu masyarakat. Memanfaatkan momentum tersebut, Bayer Health, brand obat terkemuka tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan platform marketplace.
“Kami memanfaatkan official store di platform marketplace untuk memastikan keaslian produk, serta memastikan setiap produk sampai ke konsumen dengan baik dan dikemas dengan baik pula,” ujar Fauzan Akbar, Digital Marketing Manajer PT Bayer Indonesia (Bayer Health).
Demikian halnya dengan produk cemilan seperti roti kering, meningkatnya aktivitas di rumah membuat permintaan produk ini juga meningkat. Monde dikenal sebagai brand kue kering memaksimalkan platform marketplace untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Crhistian Eka, General Manager PT Sinar Mahkota Cemerlang dengan brand Monde Mart Official Store mengatakan, untuk meningkatkan awareness masyarakat, pihaknya aktif melakukan kampanye menyediakan paket tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti paket Work From Home (WFH).
IKLAN INFOBRAND.ID
“Masalahnya sekarang pengiriman kadang lebih mahal, untuk menyiasatinya, biaya kirim digratiskan dengan menyediakan paket yang bisa mengcover biaya pengiriman,” jelas Crhistian.
Demikian juga dengan brand Sasa, dikenal sebagai produk penyedap rasa yang mudah ditemui di warung sekitar masyarakat, tidak ketinggalan untuk memanfaatkan platform marketplace untuk memenuhi permintaan baik secara offline maupun online. Arif Sudrajat, National Key Account Manager PT Sasa Inti, setelah produknya telah menjadi top of mind di masyarakat, maka yang dilakukan selanjutnya adalah memastikan ketersediaan dan keterjangkauan baik di online maupun offline.
Sementara, menurut Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia mengatakan, dunia bisnis memang mengalami dampak yang cukup kuat akibat pandemi covid-19. Terutama di awal-awal, kala itu menjadi masa rentan buat brand di Indonesia, karena banyak yang mengalami penurunan.
Beberapa brand mengalami adaptasi dengan perubahan yang terjadi, terutama yang bergeser ke online. Salah satu channel online, melalui marketplace yang ada, sehingga konsumen lebih mudah mendapatkan produk.
“Kalau pandemi panjang, jangan berpegangan penjualan offline, tapi secara online juga harus digenjot,” ujar Tri Raharjo.
IKLAN INFOBRAND.ID
Kalau diperhatikan brand di Indonesia sudah menyiapkan tim untuk mensuport penjualan secara digital. Bahkan strategi yang dilakukan sudah sangat serius untuk menghadapi pandemi yang panjang sekalipun. Contoh, diawal pandemi brand yang melakukan inovasi, layanan maupun produk, juga dilakukan. Layanan, melalui home service salah satunya, atau mengakses pembelian melalui marketplace, atau belanja melalui WA saja. Itu untuk adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen.
Ketika pandemi berjalan panjang, yang paling penting adalah produk harus menyesuaikan, tema apa yang paling tepat, dan keinginan apa yang paling tepat. Contoh produk AC ada yang anti bakteri, itu menjadi terobosan, sehingga penjualan meningkat. Jadi bukan hanya adaptasi dalam metode penjualan, tapi juga produk yang dibutuhkan.
“Jadi kalau pandemi ini panjang, kita harus membuat skenario penjualan yang tepat baik online maupun offline,” katanya.
