BEIJING, 25 Oktober 2022 /PRNewswire/ -- Menurut arahan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (CPC) Ke-20, Tiongkok akan melanjutkan pencapaiannya, serta menjaga momentum menuju pencapaian Target 100 Tahun yang Kedua, yakni membangun "negara sosialis modern besar" yang "sejahtera, kuat, demokratis, memiliki kebudayaan maju, harmonis, dan indah"
CPC bertekad memimpin rakyat TIongkok mencapai target tersebut, dan melanjutkan revitalisasi bangsa setelah kongres selama satu minggu ini berakhir Sabtu lalu di Beijing.
Modernisasi Tiongkok di bawah kepemimpinan CPC
Tugas utama CPC adalah memimpin rakyat Tiongkok merealisasikan Target 100 Tahun yang Kedua dengan melalui "jalur Tiongkok menuju modernisasi", menurut laporan yang disampaikan saat sesi pembukaan kongres.
Modernisasi Tiongkok merupakan modernisasi sosialis yang dijalankan di bawah kepemimpinan CPC, seperti tercantum dalam laporan tersebut.
Di sesi penutupan yang dipimpin Xi Jinping, Komite Sentral CPC Ke-20, dan CPC Central Commission for Discipline Inspection (CCDI) Ke-20 telah dilantik.
Sebuah ketetapan yang mengesahkan laporan Komite Sentral CPC Ke-19, dan ketetapan atas laporan kerja CPC CCDI Ke-19 juga disahkan.
Kongres Nasional CPC Ke-20 juga menetapkan amandemen Konstitusi CPC.
Seperti yang dikemukakan di sesi penutupan, CPC berperan penting dalam membangun Tiongkok sebagai negara sosialis modern dalam seluruh aspek, serta meningkatkan revitalisasi bangsa Tiongkok dalam seluruh bidang.
Kongres juga menyepakati tambahan dalam Konstitusi Partai tentang status CPC sebagai kekuatan kepemimpinan politik tertinggi, serta menjunjung dan memperkuat kepemimpinan Partai.
Modernisasi Tiongkok memiliki pengaruh global
Visi dan pengalaman Tiongkok dalam tata kelola negara sebagai kesimpulan kongres dapat menjadi inspirasi bagi negara lain.
Saat mengilustrasikan karakteristik modernisasi Tiongkok, dalam laporannya kepada kongres, Xi mencatat, modernisasi Tiongkok bermanfaat bagi penduduk yang berjumlah besar. Modernisasi ini melibatkan kesejahteraan umum, menata kemajuan dari sisi material dan kebudayaan-etis, keselarasan antara manusia dan alam, serta pembangunan yang damai.
Modernisasi Tiongkok adalah modernisasi penduduk yang berjumlah masif, melibatkan kesejahteraan umum bagi setiap orang, kemajuan dari sisi kebudayaan-etis, serta keselarasan antara manusia dan alam, serta pembangunan yang damai, seperti ditegaskan Xi. Dia juga menambahkan, modernisasi Tiongkok menawarkan "pilihan baru" bagi manusia untuk mencapai modernisasi.
Dalam rencana strategis dua tahap, CPC ingin merealisasikan modernisasi sosialis dari 2020 hingga 2035, serta membangun Tiongkok sebagai negara sosialis modern besar yang sejahtera, kuat, demokratis, berbudaya maju, harmonis, dan indah mulai dari 2035 hingga pertengahan abad ini.
Menurut ketetapan tentang laporan Komite Sentral CPC Ke-19, Tiongkok selalu berkomitmen terhadap tujuan kebijakan luar negeri, yaitu menjunjung perdamaian dunia, serta mempromosikan pembangunan bersama. Tiongkok juga bertekad mempromosikan komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia.
Tiongkok memegang teguh Lima Prinsip Hidup yang Berdampingan secara Damai, serta menjalin persahabatan dan kerja sama dengan negara lain, seperti tercantum dalam ketetapan tersebut.
"Tiongkok berkomitmen terhadap kebijakan nasional yang fundamental, yaitu membuka diri kepada dunia luar, serta menjalankan strategi pintu terbuka yang saling menguntungkan."