JAKARTA, INFOBRAND.ID – Era kenormalan baru (new normal) boleh dibilang menjadi peluang sekaligus titik balik bagi semua sektor bisnis untuk bangkit. Catatannya, mereka harus bisa beradaptasi dan bisa menyesuaikan keadaan. Dengan adanya pelonggaran ini diharapkan roda ekonomi bisa kembali bergerak.
Langkah pemerintah ini pun disambut positif oleh para pelaku bisnis di tanah air, tak terkecuali Bigland Springbed. Meski begitu, perusahaan yang berkibar di bawah bendera PT Cahaya Buana Group ini masih terus memantau market yang saat ini boleh dibilang masih belum stabil.
“Untuk jangka pendek terus terang masih kita pantau. Karena kalau kondisi seperti ini kita melakukan strategi pricing juga percuma, yang ada margin kita tergerus. Masalahnya ini masih keterbatasan toko-toko, daya beli juga mungkin masih turun. Jadi kita masih wait and see,” kata Factory Manager PT Cahaya Buana Group, Ardani Tamrin saat dihubungi INFOBRAND.ID melalui sambungan telepon pada Rabu (17/6).
Meski marketnya masih belum terlihat, tapi kata Dani, Bigland sudah mulai melakukan produksi dengan mengikuti protokol kesehatan yang disarankan oleh pemerintah. Mulai dari penggunaan masker dan sarung tangan untuk seluruh karyawannya hingga menyediakan tempat cuci tangan di semua pintu masuk pabrik.
“Kita perbanyak titik tempat cuci tangan. Masker sudah pasti, cek suhu sebelum masuk juga kita lakukan dan yang paling penting jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.
Hingga saat ini penjualan Bigland masih didominasi oleh market offline. Meski begitu, Dani tak menampik kalau pihaknya juga telah melakukan promosi melalui digital yang boleh dibilang bisa jadi solusi di era new normal ini.
“Cuma ya balik lagi ke karakter konsumen, lewat online itu kalau Bigland sendiri masih minim sekali. Ada sih tapi masih jauh dari target,” tutupnya.