INFOBRAND.ID- MetaNesia, dunia metaverse dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), menyuguhkan pengalaman baru bagi pengunjung Fruit Tea World Festival 2022, baru-baru ini.
Kehadiran metaNesia di acara besutan PT Sinar Sosro tersebut mewujudkan konsep digital mencakup music, dance, art, fashion, dan games dari Fruit Tea, yang mewadahi kreativitas generasi muda.
Anton Pramono SM Emerging Technology Platform Telkom menjelaskan, metaNesia memiliki target pasar serupa dengan Fruit Tea, yaitu Generasi Z dan Generasi Alfa, sebagai anak-anak muda yang melek dengan teknologi terkini.
Tak hanya mengenalkan dunia metaverse miliknya, melalui kegiatan ini, metaNesia juga menegaskan posisinya yang siap berkolaborasi dengan semua pihak dari swasta, BUMN, maupun UMKM.
Di festival tersebut, lanjut dia, metaNesia mewujudkan segmen virtual experience Fruit Tea, melalui beberapa aktivitas menarik, seperti treasure hunt, selfie bareng, dan konser virtual bersama Naura Ayu dan The Changcuters.
“Pada acara ini metaNesia menyuguhkan gamification untuk mencari simbol-simbol huruf yang harus di-selfie membentuk kata tertentu. Ada juga interaksi antara user melalui chat dan voice chat. Menariknya, ada juga konser metaverse dari Naura Ayu dan The Changcuters,” kata Anton, dalam rilinsya, kemarin (15/9).
Di Fruit Tea World Festival 2022, metaNesia juga menggabungkan aset digital seperti motion capture melalui salah satu perangkat MOCAP yang dimiliki metaNesia, pengembangan model avatar dan animasi dalam konser.
“Kami juga menyuguhkan aplikasi dalam bentuk scene, yang otomatis terunduh dan terintegrasi dengan avatar metaNesia termasuk fitur pelengkapnya, serta mengirimkannya melalui platform service di cloud untuk diunduh multiplayer support,” tambah Anton.
Norma Sari Dewi, GM Marketing PT Sinar Sosro, menambahkan keseruan acara ini bisa ditonton ulang di channel YouTube Fruitteasosroid.
“Serunya, Fruit Tea World Festival juga dapat dinikmati di platform metaverse. Dengan mengunduh aplikasi metaNesia, Fruitizen ikut dalam Experience Fruit Tea World Festival dengan menciptakan avatarnya sambil menonton konser artis di dunia digital,” kata Norma.
Anton berharap, metaNesia bisa menjadi ajang keseruan bagi Fruitizen yang hadir maupun tidak di puncak acara Fruit Tea World Festival, dengan pengalaman-pengalaman terbaik.
“metaNesia menjadi gambaran dunia metaverse bisa dinikmati oleh masyarakat, karena selain dapat diakses melalui VR (virtual reality), dapat juga diakses melalui perangkat mobile dan desktop,” tandas Anton.