JAKARTA, INFOBRAND.ID – Kinerja industri otomotif yang terus menunjukkan capaian positif sepanjang tahun 2018 lalu menjadi alasan kuat pemerintah untuk meningkatkan ekspor mobil tahun ini.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan, tahun lalu produksi mobil tercatat mencapai 1,34 juta unit atau setara 13,76 miliar dolar AS. Kemudian performa ini ditunjang dengan ekspor sebesar 346 ribu unit atau setara 4,78 miliar dolar AS.
“Semoga tahun ini bisa meningkat hingga 400 ribu unit,” kata dia dalam sambutannya saat membuka pameran otomotif Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Menurut Airlangga, Australia adalah salah satu negara yang potensial untuk tujuan ekspor otomotif. Hal ini dikarenakan antara pasar Indonesia dan Australia memiliki selera yang sama untuk otomotif.
“Mobil Australia dan Indonesia banyak similarity di preferensi. Selain itu harganya juga terjangkau. Mereka juga tidak terlalu suka supercar, tapi economy car. Bersama tekstil diharapkan otomotif bisa isi pasar yang kosong. Ini kesempatan lebih dari 1 juta market,” ujarnya.
Untuk porsinya sendiri, lanjut Airlangga, pemerintah menegosiasikan lokal konten 35 persen untuk EV dan 80 persen untuk kendaraan konvensional. “Ini gampang direngkuh negosiasi market di Australia,” katanya.
Adapun model mobil yang berpotensi masuk pasar Australia adalah hatchback, sedan dan sport utility vehicle (SUV). [ded]