INFOBRAND.ID-Statista dalam laporannya menyebutkan pasar kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia mencapai US$8,09 miliar dan diperkirakan tumbuh 4,58 persen setiap tahunnya (CAGR 2023-2028). Adapun volume pasar personal careter catat US$3,41 miliar pada tahun 2023. Besarnya pasar ini juga menciptakan persaingan pasar yang kompetitif mulai dari banyaknya pabrik baru yang bermunculan hingga makin menjamurnya brand skincare yang beredar di pasaran.
Untuk meningkatkan daya saing di pasar, brand yang bergerak di bisnis packaging, formulation, OEM-ODM, retail solutions & insights, Meiyume, menerapkan Operational Excellence (OE) sebagai DNA operasional di seluruh pabrik Meiyume baik di Jakarta, Bangkok, Amerika Serikat, maupun di Inggris. “Dalam OE, kami memanfaatkan metodologi lean six sigma sejak akhir tahun 2022,” kata FeiFei Tan, President Director PT Meiyume Manufacturing Indonesia. Meiyume Indonesia dibantu oleh tim ahli dari kantor pusat di Hongkong dalam penerapannya.
Pada fase pertama, karyawan diberikan pelatihan white belt untuk menciptakan kesadaran atas metodologi Lean Six Sigma dalam proses operasional. Dilanjutkan dengan proyek green belt pada fase kedua dan black belt pada fase ketiga yakni ketika proyek sudah menjadi lebih kompleks dan besar. Namun saat ini, Fei Fei menjelaskan, Meiyume masih berapa pada tahap membangun pondasi atau berada pada fase green belt, dimana ada tujuh program yang sedang berjalan secara bersamaan.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Kami ingin menawarkan solusi transformatif dan inspiratif kepada para brand, baik brand besar maupun kecil dari local sampai manca negara,” kata dia menambahkan. Meskipun penerapan metodologi baru ini berjalan mulus, namun Meiyume tetap menghadapi beberapa hambatan seperti misalnya perubahan dalam manajemen (Change Management).
“Jika anda sudah terbiasa melakukan sesuatu dan tiba-tiba diperkenalkan dengan sederet hal baru, maka anda akan mengalami sedikit guncangan. Sehingga yang perlu dilakukan adalah menciptakan prespektif baru,” ujarnya. Sementara di sisi manajemen, stakeholder perlu membangun kepercayaan diri karyawan untuk menantang prespektif dan metodologi yang telah lama diterapkan di perusahaan tersebut. Dengan begitu, karyawan akan terdorong untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih sederhana dan mudah.
“Kuncinya adalah bagaimana melibatkan karyawan di dalam project yang pada akhirnya semangat kerja tim juga terbentuk. Komunikasi dan interaksi diantara tim kami menjadi kunci dalam proses perubahan ini.”
Lantas bagaimana Meiyume memanfaatkan teknologi digital dalam pengoperasian Operational Excellence (OE)?
Fei Fei memaparkan dalam era teknologi kiwari, Meiyumi telah menggunakan teknologi statistik untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh tim proyek. Teknologi ini membantu perusahaan menganalisis tren yang terjadi di pasar, hingga membantu mengambil keputusan. Teknologi tersebut, kata dia membuat proses bisnis menjadi lebih sederhana dan efisien. “So far, metode yang digunakan sangat menggembirakan. Tim semakin terlibat dan proses menjadi lebih sistematis,” ujarnya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Namun yang perlu diingat, OE adalah proyek jangka panjang. Sebuah perjalanan dari proses bisnis. Saat ini Meiyumi, ujar Fei Fei masih berada pada fase satu dari empat fase yang dicanangkan. Dia berharap tim bias bisa stabil dalam menjalankan metodologi baru ini dalam kurun waktu 12 bulan dan dilanjutkan dengan perencanaan program selama tiga tahun. “Sebenarnya tidak ada end game. Ini akan menjadi siklus perbaikan berkelanjutan dan akan terus diperbaharui.”
Adapun kedepan, Meiyume akan lebih menggencarkan sustainability product dan business. “Kami ingin menawarkan lebih banyak layanan dan produk keberlanjutan kepada pelanggan, karena saya yakin kita ingin menggunakan produk yang menyehatkan untuk diri kita dan planet ini.” Langkah ini, kata dia, juga menjadi faktor pembeda antara produk Meiyume dengan Kompetitor.
