Produsen obat herbal terbesar di Indonesia yang telah berpengalaman selama lebih dari 70 tahun, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. mencatatkan prestasi gemilang pada sepanjang enam bulan pertama 2019. Perusahaan dengan ticker emiten SIDO tersebut membukukan kenaikan penjualan menjadi Rp1,41 triliun. Angka tersebut tumbuh 11% dibandingkan dengan periode yang sama 2018 dengan Rp1,27 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Bursa Efek Indonesia, kinerja moncer SIDO tersebut ikut mengerek laba yang dikumpulkan oleh perseroan. Pada akhir semester I/2019, entitas usaha asal Jawa Tengah itu berhasil meraup gross profit sebesar Rp758 miliar, atau tumbuh 19% dibandingkan dengan semester I/2018 yang sebesar Rp636 miliar.
“Pertumbuhan penjualan dan laba bersih masih berada dalam target manajemen untuk meraih pertumbuhan dua digit pada akhir 2019. Sementara itu, segmen herbal dan suplemen menjadi kontributor penjualan terbesar,” tulis laporan SIDO seperti yang dikutip INFOBRAND.ID di Jakarta, Senin (19/8).
IKLAN INFOBRAND.ID
Kemudian, kinerja positif ditunjukan pula dari peningkatan laba operasi sebesar 30%, dengan peningkatan marjin operasi menjadi 34% dari sebelumnya 29%. Lalu, pada pos laba bersih, SIDO tercatat mengalami kenaikan sebesar 28%, menjadi Rp374 miliar dari sebelumnya Rp292 miliar pada enam bulan pertama 2018.
“Filipina, Malaysia, dan Nigeria merupakan kontributor ekspor utama di paruh pertama 2019,” sebut SIDO.
Untuk diketahui, per 7 Aug 2019 harga saham Sido Muncul mencatat kenaikan sebesar 27% dibandingkan dengan harga penawaran pada awal tahun ini. Adapun, pada 12 Agustus 2019, saham SIDO menyentuh angka Rp1.175 per lembar saham yang merupakan kenaikan tertinggi sepanjang sejarah selama listing di lantai bursa.
“SIDO memiliki matriks profitabilitas terhadap ekuitas dan dividen yield yang tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan di industri sejenis,” tutup laporan tersebut.
