Merupakan wujud nyata dari program Seeing in Believing (SiB), Standard Chartered (Stanchart) menggelar program relawan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah direksi Stanchart dan langsung memeriksa dan memberikan akses kesehatan mata bagi 20 anak penderita cerebral palsy yang diasuh YPAC.
Rino Donoseputro, Chief Executive Officer Standard Chartered Bank, Indonesia, mengatakan bahwa gangguan penglihatan dapat mengurangi kualitas hidup seseorang. Dalam kangka panjang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. Sebab, kondisi gangguan tersebut bisa mengurangi produktivitas dalam keikutsertaan membangun negara.
"Maka memasuki tahun penyelenggaraan SiB yang ke-15, kami berbagi momen kebahagiaan ini dengan terjun langsung memeriksa kesehatan mata adik-adik di YPAC," ujarnya.
Kegiatan SiB sudah digelar di beberapa negara. Sedangkan di Indonesia sudah pula dilakukan kerjasama dengan YPAC, Perhimpunan Dokter Mata Indonesia, LAYAK, Fred Hollows, dan Helen Keller International. "Kami juga menyediakan pemindai kerusakan retina, dan disumbangkan ke beberapa puskesmas," katanya.
Sementara itu, Agoes Abdoel Rakhman, Direktur Pelaksana YPAC Jakarta, menyambut baik inisiatif Stanchart dengan kegiatan pemeriksaan mata dan pemberian akses kesehatan."Harapan kami, program ini dapat berjalan terus dan menjangkau kaum disabilitas yang lebih luas," tuturnya.
Agoes juga mengutarakan bahwa anak-anak disabilitas rentan mengalami gangguan penglihatan. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan tadi, baik karena faktor internal maupun eksternal. "Kalau faktor internal misalnya karena proses perkembangan janin dalam kandungan," katanya.