Adalah SUPERSPRING ahlinya GPS Tracker Kendaraan. Sekali klik kata SUPERSPRING dari search enginee, dalam hitungan detik anda akan menemukan website : www.superspring.co.id Dari website itu banyak informasi seputar produk-produk berteknologi GPS.
Berangkat dari jual beli laptop di Mall Mangga Dua, Jakarta, di tahun 2008 Arianto Furiady bersama David Sundiah membangun PT Super Spring. “Awalnya kami hanya menjual GPS Navigasi, tapi kami melihat tracker mulai diperhitungkan. Jadi sejak 2010, kami fokus di GPS Tracker. Waktu itu kompetitor menjual GPS tracker Rp4-5 juta/unit. Tapi kami masuk ke pasar dengan harga Rp1,9 juta/unit,”ungkap Arianto Furiady Director PT Super Spring.
Nama SUPERSPRING sendiri merupakan kombinasi dua nama toko laptop Arianto dan David sebelum terjun ke bisnis GPS, yakni Toko Super Notebook milik Arianto dan Toko Spring Notebook milik David. “Kebetulan toko kami bersebelahan. Suatu ketika kami jalan bareng berkunjung ke satu pameran di China. Disitu kami menemukan produk navigasi. Ngobrol-ngobrol soal peluang pasar, akhirnya kami join,”kenang Arianto.
Ketika pasar GPS booming di tahun 2012, saat itu baru terpikir oleh Arianto dan David untuk membangun Corporate Idenitiy. Yang awalnya hanya sekedar berjualan produk GPS Tracker, menjadi perusahaan professional yang memiliki infrastruktur yang cukup untuk meng-cover pasar lebih luas.
Diakui Arianto, sejak 2010 langkah pemasaran dilakukan dengan saluran komunikasi lewat internet. Membangun website dan cukup massive masuk ke forum-forum diskusi di social media, masuk ke komunitas-komunitas otomotif dan media online. “Budget saluran komunikasi digital kami lebih dari 50%. Selebihnya kami lakukan promo lewat pameran dan sejumlah kegiatan sponsorship yang diselenggarakan komunitas-komunitas otomotif di Indonesia,”ungkap Ari.
Alhasil, pelanggan terus bertambah. Sekitar 65% pelanggan business to business, merupakan korporat seperti taksi online, mobil operasional, alat berat, sampai perusahaan mulfinance yang mulai melengkapi produk cicilan kendaraan dengan memasang GPS Tracker. Selebihnya adalah pelanggan B2C (business to customer).
Tahun 2016-2017 adalah milistone kejayaan GPS Tracker SUPERSPRING dimana saat itu penjualan naik hingga 60% dan hingga saat ini penjualan semakin moncer. Sejumlah penghargaan pun diperoleh seperti Penghargaan “Pertama di Indonesia 2017 untuk kategori Perusahaan GPS Tracker Pertama di Indonesia yang memiliki monitoring office di 43 Kota di Indonesia memiliki staff cell center” yang diinisiasi oleh lembaga riset TRAS N CO Indonesia dan Top Brand Award 2018.
Tak hanya itu, SUPERSPRING juga menjadi satu-satunya yang menyediakan layanan purna jual 24 jam. “Untuk call center kami punya 14-16 orang yang handle keluhan pelanggan. Untuk media komunikasinya kami ada lengkap dari telepon, email, hingga chat atau whatsapp,”paparnya.
Layanan 24 jam tersebut dihadirkan karena melihat keadaan di lapangan, dimana kejadian kehilangan atau pencurian banyak terjadi di malam hari. Biasanya, menurut Arianto, perusahaan GPS Tracker lain tidak buka 24 jam dan laporan baru diproses esok harinya, padahal keadaan mobil boleh jadi sudah dipreteli dan tracker sudah dicopot.
Dan saat ini SUPERSPRING sudah mempunyai 43 kantor cabang di 35 kota besar di Indonesia. “Kami menjualnya dibundel dengan Telkomsel Simcard. Jadi, ada biaya koneksi data (menggunakan SIMcard) yang dibebankan kepada konsumen,” jelas alumni London School ini.
Diakui Arianto, pencapaian yang diraih saat ini karena mengandalkan strategi pemasaran digital. “Target kami di 2018 ini, SUPERSPRING bisa memasarkan GPS Tracker dengan harga di bawah Rp1 juta, agar semakin banyak orang lagi yang bisa menikmati teknologi ini dan kami juga akan mengembangkan aplikasi/software GPS yang semakin mudah digunakan,” papar Arianto.-Adv