JAKARTA, INFOBRAND.ID - Indonesia mendapatkan kado peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-76 dengan tampilnya 16 brand asal Indonesia di videotron Times Square New York.
Hal tersebut sontak mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno.Menurut Sandi kementeriannya sangat mendukung inisiatif perluasan pasar di pasar global.
"Kemenparekraf mendukung penuh berbagai inisiatif yang dapat memajukan brand lokal untuk melakukan perluasan pasar dan dapat bersaing di pasar global," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (18/8/2021)
Beberapa merek Indonesia yang mejeng di Times Square New York antara lain Nona, Nona Rara, Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Letter In Pine, Bonnels, Owners Worldwide, Reclays, Noore, T.V.F, Nyonya Nursing Wear, Wearstatuquo, Sideline, hingga Koze.
Sandiaga menambahkan, dengan mengedepankan strategi inovasi dan kolaborasi seperti itu, pemerintah meyakini Wonderful Indonesia bersama berbagai merek asal Nusantara dapat membawa sektor ekonomi kreatif Indonesia semakin berkibar di kancah internasional.
"Dan akhirnya akan menarik minat wisata tidak hanya masyarakat Amerika namun juga negara lainnya mengingat New York merupakan trend-setter dunia”, ujarnya.
Sandiaga menjelaskan, kemunculan 16 merek Indonesia di Times Square New York merupakan buah kerja sama Kemenparekraf dengan perusahaan rintisan Hypefast yang didirikan mantan CMO Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, dengan fokus memberikan investasi dan membantu mendorong pertumbuhan merek Indonesia.
"Ini merupakan sebuah langkah nyata dari penandatanganan MOU antara Kemenparekraf dan Hypefast 21 Juli 2021 lalu. Ke depan, saya berharap kerja sama ini akan meningkatkan confidence brand lokal agar makin kreatif, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” bebernya.
Achmad Alkatiri sendiri mengatakan pihaknya (Hypefest) saat ini sedang menyiapkan rencana jangka panjang untuk membawa brand asal Indonesia menuju pasar global.
"Saat ini fokus kami mempersiapkan infrastruktur dan akses, sehingga bisa jadi solusi jangka panjang,” tandasnya.