INFOBRAND.ID- Emiten perbankan, yakni PT Bank INA Perdana Tbk (BINA) optimistis kredit sektor konsumer mampu bertumbuh hingga 120% atau setara Rp 800 miliar di tahun ini. Proyeksi ini sejalan dengan membaiknya industri retail di Indonesia.
Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu mengatakan, perseroan sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis untuk menggenjot kredit di sektor konsumer.
Beberapa diantaranya yakni dengan fokus meningkatkan sejumlah kerja sama dengan perusahaan yang memiliki fasilitas payroll di Bank Ina, untuk penyaluran fasilitas kredit konsumer seperti KPR, KTA dan INA Ready Cash (IRC).
"Sektor keuangan pada tahun ini akan lebih baik, tercermin dari angka pertumbuhan kredit dari Bank Indonesia per November 2022 yang berhasil tumbuh 11,16% karena ditopang oleh pertumbuhan positif di seluruh jenis kredit,” jelas Daniel, Selasa (24/1/2023).
Daniel menjelaskan, perseroan akan melakukan sejumlah kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk bisa merealisasikan target yang dicanangkan sepanjang tahun ini.
Apalagi tahun ini, kebijakan PPKM sudah resmi dicabut oleh Pemerintah diyakini akan membuat masyarakat lebih nyaman untuk melakukan kegiatan konsumsi.
"Kita patut bersyukur pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM pada akhir tahun kemarin. Pencabutan ini bisa memberikan gairah bisnis yang semakin besar lagi di tahun 2023," ujarnya.
Selain meningkatkan penyaluran kredit, perseroan juga menerbitkan produk terbaru yang diberi nama dengan Tabina Berjangka. Produk ini diluncurkan untuk meningkatkan jumlah nasabah perseroan, dengan target nasabah hingga 10.000 nasabah baru.
Direktur Bank INA Perdana Budijanto Soedarpo mengatakan, program yang dibuat kali ini telah disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah. Maka, program tersebut sudah dimodifikasi supaya bisa diterima dengan baik.
"Tabina Berjangka ini sudah ada sebelumnya, dengan modifikasi yang jauh berbeda dan lebih menarik lagi bagi para nasabah,” kata Budi.