Pemerintah terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (small medium enterprise/SME) untuk bisa megembangkan pasar hingga ke mancanegara. Kali ini, apresiasi tersebut datang dari Kementerian Perdagangan. Melalui menterinya, Enggartiasto Lukita, pemerintah memberikan apresiasi khusus kepada Shopee.
Platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura tersebut meluncurkan program Ekspor Shopee Kreasi Nusantara: Dari Lokal untuk Global di Jakarta, Senin (14/10). Dalam sambutannya, Mendag secara langsung menyebut Shopee dapat dijadikan contoh bagi platform perdagangan digital lainnya untuk membantu pengusaha SME merambah pasar luar negari.
“Inisiatif program ekspor yang dilakukan Shopee telah dimulai sejak 23 September 2019. Langkah ini merupakan upaya untuk membantu SME menjangkau pasar yang lebih luas, yakni ke Malaysia dan Singapura,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman resmi Twitter Kementerian Perdagangan, Selasa (15/10).
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain itu, Mendag juga menyebut bahwa setiap saluran harus bisa dimanfaatkan secara maksimal guna meningkatkan kinerja dunia usaha dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian.
“Ini merupakan suatu langkah yang berani dan positif untuk meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia” tegasnya.
Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.
Salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mewujudkan visi tersebut ialah melalui penetapan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) atau Road Map e-Commerce 2017-2019.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia, hingga saat ini masih banyak usaha mikro, kecil dan menengah yang belum terjangkau oleh layanan perdagangan digital atau e-commerce.
IKLAN INFOBRAND.ID
Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 58 juta pelaku usaha SME yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 8 juta pengusaha yang mampu memanfaatkan ranah digital dalam pengembangan usahanya.
