Berkembanganya pasar kuliner dengan inovasi-inovasi kekinian sepertinya tidak membuat restoran nusantra bernama Dapur Solo yang telah berdiri sejak 30 tahun ini merasa takut untuk tetap menjaga keaslian menu nusantara.
Brand yang dimiliki oleh seorang wanita bernama Swan Kumarga ini tak takut merasa tersaingi dengan makanan kekinian saat ini. “Jika kembali pada dasarnya kita yang tinggal di Indonesia, dan mengerti bagaimana kualitas masakan nusantara pasti sampai kapanpun akan tetap mencintai makanan indonesia,” kata Owner Dapur Solo, Swan Kumarga kepada Infobrand.Id ketika ditemui di Ayana Mid Plaza Hotel beberapa waktu lalu.
Untuk diawal kuartal tahun ini Swan dan Karina mengaku bahwa penjulaanya meningkat 10% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena saat ini Swan mengatakan segmentasi konsumenya tak hanya di usia dewasa saja tapi juga menggaet hati anak-anak.
“ Anak-anak tuh sekarang bilangnya aku mau ke Dapur Solo aja,ya itu karena rasa kita yang otentik anak-anak juga jadi ikut suka, anak-anak sekarang juga harus diperkenalkan makanan nusantara sejak dini, mereka harus tau nikmatnya masakan Indonesia,” Ungkap Swan.
Menu Andalan Dapur Solo yang paling dicari menurut Karina ialah nasi langgi, nasi liwet, gado-gado. Dapur Solo memang tak hanya menjual makanan khas Solo Saja tapi menjual masakan khas dari daerah-daerah yang ada di pulau Jawa juga.
Dapur Solo berencana tahun ini akan menambah cabang restoranya di kota-kota lain, tapi Swan berkata ia justru tak ingin membuka cabang di kota Solo sendiri.
“Kalau pun nanti saya buka resto diSolo saya gak akan namakan Dapur Solo tapi Dapur Jakarta, karena tempat asalnya kan orang makan nasi liwetnya biasa ngampar, nagapain mereka makan di resto dapur Solo,” pungkas Swan sambil tertawa.
Strategi Marketing yang dipertahankan Dapur Solo agar bisa tetap exis hingga saat ini menurut Swan ialah “harus ulet, nikmati proses step by step dinikmatin, dijalanin, harus kreatif itu pasti, konsisten, tetap mengikuti perkembangan, apalagi sekarang adanya digital,” Jelas Swan.
Tak lupa juga Swan dan Karina mengatakan pentingnya menjaga loyal konsumen, mengingat bahwa konsumen merupakan raja, sebagai perusahaan yang maju, tentunya sangat penting menjaga loyal konsumen.
Sementara itu, Karina Sumarga selaku Marketing Manager Dapur Solo sekaligus anak perempuan dari Swan Kumarga ini mengatakan “Kalau kita setiap hari makan pizza misalnya pasti akan blenek (enek), berbeda kalau setiap hari kita makan soto kemungkinan besar masih bisa , gak akan mudah bosan,” ujarnya.
“Kita saat ini punya customer service, semua keluhan yang masuk kita record di data base kita, semua complain kita tampung dan kadang langsung ke kuping Owner, sementara ini customer kita yang loyal udah banyak banget, bahkan ada yang sampe setiap hari makan di Dapur Solo, bahkan ada yang sudah berlangganan 10-20 tahun,” ungkap Karina.
Saat ini juga Dapur Solo telah memiliki anak perusahaan yang menjual kue-kue tradisional yang dikemas secara kekinian. Kedepanya juga Dapur Solo ingin mengembangkan usahanyadengan menjual minuman tradisional seperti jamu.