JAKARTA, INFOBRAND.ID - Bagi sebagian pengusaha, melibatkan influencer menjadi bagian dari strategi pemasaran di platform media sosial, mereka berharapan influencer yang digunakan jasanya mampu memberikan dampak baik terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
Sayangnya semua tidak akan semulus yang diperkirakan, apalagi jika si influencer mempunyai skandal, imbasnya brand yang tadinya diharapkan dapat lebih terkenal malah ikut kena dampak negatif, lantaran konsumen tidak lagi mempercayai ulasan dari si influencer tadi.
Nah, berikut ini adalah ulasan mengenai cara memilih jasa influencer seperti dilansir dari Forbes, Senin (20/9/2021).
1. Mempunyai Tujuan Sama
Pengusaha dengan bisnis yang lebih besar tentunya dapat menjatuhkan influencer, namun buat pengusaha dengan bisnis yang lebih kecil dapat memanfaatkan jasa influencer untuk meningkatkan penjualan mereka.
Jangan salah, pemilik bisnis juga tahu kalau influencer harus dapat menjaga personal brand-nya. Oleh karena itu, cari jasa influencer yang mempunyai latar belakang yang bersih.
Kalau sudah demikian, tinggal penyatuan visi, karena tentunya pemilik bisnis harus bekerja dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan yang sama dengan mereka.
2. Strategi Pemasaran
Selama pandemi performa influencer memang tidak menunjukkan adanya kemunduran, meski begitu pemilik bisnis harus bisa mencari influencer dengan strategi pemasaran yang tepat.
Penting pula buat pemilik bisnis mencari influencer yang fokus pada kesehatan, kebugaran, hingga kecantikannya agar lebih menarik minat pebisnis atau audiens, karena di saat panedmi membuat gaya hidup mereka berubah karena harus membatasi aktivitasnya di luar rumah.
3. Pengaruh Luas
Tidak perlu mencari influencer besar, karena saat ini influencer kecil pun memiliki keterikatan pada audiens tertentu. Selain menghemat pengeluaran intinya harapan terhadap goal pemasaran dapat tercapai.
Kuncinya, para pemilik bisnis memilih influencer sesuai dengan target audiensnya, sehingga akan bermanfaat untuk memberikan hasil maksimal.
4. Pemasaran Terstruktur
Ketenaran influencer diyakini tidak akan hilang, makanya semakin banyak bisnis kecil yang memanfaatkan jasa mereka untuk meningkatkan penjualan. Oleh karenanya carilah influencer yang menerapkan lebih banyak struktur pemasaran sebagai persyaratan kerja sama.
5. Kontrol Konten
Sudah menggunakan jasa influencer lalu membiarkannya tanpa kontrol, hati-hati hal tersebut bisa menghadirkan risiko tersendiri dalam bisnis. Tentunya pemngusaha tidak ingin menimbulkan permasalahan di kemudian akibat ulah influencer yang membuat konten tanpa terkendali.
Influencer harusnya tidak membuat pernyataannya sendiri di luar naskah. Kalau tidak audiens akan menyebut influencer yang digunakan tidak jujur dan tidak akan lagi memercayai mereka.
Dengan kata lain, influencer dan bisnis harus memperhatikan pesan yang mereka berikan kepada audiens. Misalnya, saat pandmi ini influencer dan bisnis berfokus pada kesehatan, kegiatan untuk membantu orang lain, serta konten yang mendidik.
6. Tergantung Platform
Manakah paling efektif di antara Facebook, YouTube dan Instagram? Jawabnya tidak dapat dipastikan, karena terkadang barang atau jasa yang dipasarkan melalui Facebook dan YouTube kalah dengan platform media sosial lainnya seperti Instagram.
Untuk itu, pemilik bisnis harus mengetahui terlebih dahulu target audiens untuk menemukan influencer yang sesuai. Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu pemilik bisnis menghemat biaya yang dikeluarkan.