INFOBRAND.ID, JAKARTA - Indonesia mempunyai potensi market muslim terbesar serta demand dari jemaah haji dan umrah yang konsisten menjadikan toko pusat perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji dan umrah begitu dibutuhkan keberadaannya.
Sadar akan hal itu, Bursa Sajadah memitrakan bisnisnya untuk menjangkau seluruh Indonesia. Walhasil Bursa Sajadah menjadi yang pertama dan satu-satunya toko pusat perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji dan umrah yang dapat dimitrakan.
"Dengan Potensi Market Muslim serta Konsistensi Demand dari Jamaah Haji/Umrah di Indonesia, kami hadir menjadi bisnis yang tangguh dan siap mendampingi Perjalanan Diri dan Hidup Umat Muslim Modern menjadi Lebih Baik dan Berkualitas," kata Afrizal Juansyah, Business Development Manager Bursa Sajadah pada INFOBRAND.ID di Jakarta belum lama ini.
Saat ini, dikatakan pria yang akrab di sapa Juan itu, Bursa Sajadah telah mempunyai 12 gerai yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, BSD, Bekasi, Bandung, Cirebon, Malang dan Surabaya
"Sebelumnya sih ada 13, tetapi gerai yang ada di Karawang tutup karena pandemi," jelasnya.
Tahun ini, Bursa Sajadah memasng target untuk membuka 20 gerai baru di Yogyakarta, Solo, Semarang, Jambi, Tasikmalaya, Padang dan Makassar.
"Dengan sukses rate insya Allah 95%, kami optimistis akan target tersebut, Faktor paling berpengaruh adalah lokasi dekat Mesjid Agung dan kualitas SDM-nya.
Lantas, berapa sih investasi yang harus digelontorkan untuk menjadi mitra Bursa Sajadah? Dikatakan Juan, untuk menjadi mitra investor harus mempunyai dana Rp500 juta, dan Rp40 juta yang Eskave (tanpa franchise fee dan royalty fee.
"Investasi tersebut termasuk Franchise Fee, Perlengkapan Display, Perlengkapan Elektronik, Survey Lokasi, Sistem POS, Design Outlet. Untuk franchise fee Rp100 juta dan Royalty Fee 4%," jelasnya.
Sementara itu, untuk estimasi balik modal, dikatakan Juan, dari masing-masing nilai investasi Bursa Sajadah dapat dicapai dalam 3 tahun, sedangkan untuk yang Eskave bisa dicapai dalam 3 bulan.
"Syarat menjadi mitra juga mudah, yakni WNI, koperatif dan memiliki jiwa bisnis, memiliki modal yang cukup untuk investasi, bersedia mengikuti sistem dan SOP, bersedia membuat/memiliki badan hukum. Untuk luasan gerai minimum lokasi, adalah 60-150 m2," tandasnya.