Bank OCBC NISP menggelar kegiatan literasi keuangan bersama komunitas Girls in Tech Indonesia sebagai bentuk kepedulian perseroan terhadap perempuan untuk semakin peduli terhadap aktivitas finansial secara digital. Bersamaan dengan itu, OCBC NISP juga meluncurkan aplikasi ONe Mobile sebagai fasilitas bagi nasabah untuk mengelola dananya.
Wealth Advisory Head Bank OCBC NISP Juky Mariska mengatakan Inovasi teknologi perlu dimanfaatkan untuk memudahkan aktifitas perbankan dan pengelolaan dana.
“Melalui aplikasi ONe Mobile, nasabah tidak hanya difasilitasi dengan kemudahan transaksi perbankan, tetapi juga dalam hal pengelolaan kekayaan,” ujarnya dalam keterangan resmi Senin (1/7).
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain itu, Mariska juga menyebut aplikasi ONe Mobile merupakan sarana yang dapat memfasilitasi nasabah untuk membeli produk investasi, seperti deposito, reksadana, dan obligasi.
“Nasabah juga dapat memantau perkembangan investasinya dengan mudah melalui fitur Investment Portfolio yang terdapat pada aplikasi ini. Kemudian terdapat juga fitur untuk melakukan jual beli mata uang secara online,” tuturnya.
Dilandasi semangat “Mutual Growth Driven by Knowledge”, OCBC NISP menyadari bahwa perkembangan teknologi harus dapat menjadi jalan pintas bagi nasabah untuk mengelola dana secara komprehensif. Seperti diantaranya pengetahuan terkait profil risiko dan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
“Bank OCBC NISP menyediakan Dedicated Relationship Manager untuk setiap nasabah yang memiliki total dana kelolaan mulai dari Rp10 juta. Melalui solusi ini, kami berharap nasabah dapat secara optimal mengelola kekayaan dan pada akhirnya dapat meraih aspirasinya,” jelasnya.
Dari sisi kinerja, bank dengan kode emiten NISP itu membukukan laba bersih Rp2,6 triliun sepanjang 2018. Angka tersebut tumbuh 21% dibandingkan 2017 yang tercatat sebesar Rp2,2 triliun.
IKLAN INFOBRAND.ID
Dari sisi aset, OCBC NISP juga mempertahan tren positif dengan pertumbuhan 13% menjadi Rp173,6 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan 2017 yang sebesar Rp125,6 triliun.
Sementara untuk penyaluran dana pihak ketiga atau kredit, juga terpantau naik 11% menjadi Rp117 triliun pada sepanjang 2018. Torena itu lebih baik ketimbang 2017 yang sebesar Rp106,7 triliun.
