PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. atau yang lebih dikenal dengan brand Garudafood, mengutamakan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam mempertahankan bisnisnya, terutama dalam persaingan di era digital.
Senior Brand Executive Garuda Food Donny A. Budiono mengatakan pihaknya mengaku senantiasa mengamati setiap perubahan prilaku dan habit yang terjadi di masyarakat, terutama dari sisi target pasar.
“Caranya bagaimana? Caranya adalah dengan melakukan market research. Hal tersebut berguna untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen kami. Kemudian, langkah apa yang harus ditempuh, termasuk didalamnya adalah mengetahui siapa target market dan siapa juga market potensialnya,” katanya pekan lalu di Jakarta.
IKLAN INFOBRAND.ID
Sebagai pemain yang telah lama malang-melintang di industri food and beverage nasional, Garuda Food seolah tidak hanya menghadirkan sebuah produk konsumsi, namun juga terkait detail kemasan yang dapat memikat konsumen.
“Seperti soal packaging, soal membuka kemasannya. Itu kan juga bisa membantu konsumen kami. Kalau menemui kesulitan membuka kemasannya, bisa saja produk kami kurang diterima di pasar,” ujarnya.
Bagi perusahaan yang telah go public ini, budaya inovasi bak nyawa yang selalu jalan beriringan. Tidak hanya menjadi problem solving untuk menggenjot kinerja, tetapi lebih kepada bagaimana menjawab setiap kebutuhan konsumen.
“Makanya yang saya tekankan dari awal adalah bagaimana kami bisa menjawab kebutuhan konsumen. Kebutuhan itu yang kemudian kami perhatikan betul lewat sajian-sajian di Garuda Food,” tuturnya.
Menanggapi pertanyaan soal perkembangan teknologi yang begitu pesat, Donny menyebut pihaknya sudah mulai menyesuaikan diri sejak sekitar 6 tahun lalu.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Untuk campaign di digital itu kami sudah masuk sejak 2012. Kemudian mulai fokus menggarapnya itu baru dalam 3 tahunan terakhir dengan gencar aktif di media sosial seperti Instagram, dan Youtube,” imbuhnya.
Tujuannya adalah untuk semakin mendekatkan produk perseroan kepada target market milenial. Bahkan, Donny menyebut Garuda Food telah bekerja sama dengan beberapa provider konten hiburan digital seperti TikTok untuk lebih bisa meng-grab target market kalangan remaja.
“Harus dong kami masuk ke sosmed kalau tidak kami akan ketinggalan. Seperti contohnya kami coba bawa masuk produk andalan kami Kacang Garuda yang sudah cukup lama eksis di Indonesia untuk diperkenalkan kepada anak-anak zaman sekarang,” sebutnya.
Pria muda tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini Garuda Food juga telah merambah market place besar di Tanah Air, seperti Tokopedia. Selain itu, Garuda Food juga membuka layanan penjualan melalui website ultahku.com dengan target pasar konsumen yang membutuhkan beragam paket bingkisan untuk pesta ulang tahun. Mengingat, produk dari perusahaan yang berlogo kepala burung ini memiliki banyak varian jenis cemilan anak-anak.
Perubahan mindset media promosi dan penjualan tersebut mau tidak mau akan berimbas pada alokasi dana yang disediakan oleh perusahaan. Donny mengaku saat ini pembagian buget publikasi cukup banyak tercurah ke konten digital.
IKLAN INFOBRAND.ID
“Kalau dulu kita beriklan di televisinya cukup banyak, sekarang dengan kemajuan teknologi otomatis buget ke iklan digital juga harus banyak. Nah caranya iklan di televisi tadi yang mulai kita kurangi,” terangnya.
Dari sisi kinerja, perusahaan dengan kode emiten GOOD ini mengalami pertumbuhan bisnis sebesar 7,6% menjadi Rp568 miliar pada 2018. Adapun, kontribusi penjualan didominasi segmen makanan yaitu sebesar 85,12% dan secara geografis bersumber dari pasar domestik sebesar 93,95%. Sementara laba bersih perseroan pada 2018 tercatat Rp425.48 miliar atau tumbuh tumbuh 19,01% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
