JAKARTA, INFOBRAND.ID – Melantainya PT ERA Graharealty Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi sejarah tersendiri buat broker property tersebut. Pasalnya, perusahaan dengan kode bursa IPAC itu menjadi satu-satunya broker property yang melantai di bursa.
Ya, perusahaan yang bergerak dalam bidang waralaba dan jasa agen real estat ini resmi menjadi perusahaan tercatat ke-22 di BEI tahun ini.
“Ini merupakan key milestone dalam perjalanan perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable dan transparan kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan,” kata Darmadi Darmawangsa, Direktur Utama PT ERA Graharealty Tbk belum lama ini di Jakarta.
ERA melepas sebanyak 189.973.700 lembar saham biasa atas nama atau sebanyak 20,00 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana saham.
Jika dirinci sebanyak 47.368.500 merupakan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan, kemudian sebanyak 142.605.200 saham biasa atas nama milik PT Realti Indo Mandiri sebagai pemegang saham penjual (saham divestasi).
Kedua saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp120 per sahamnya, sehingga jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp22.796.844.000.
Jumlah dana tersebut akan digunakan perseroan sebagai modal kerja terkait kegiatan operasional perseroan, seperti menggalakkan marketing dan program rekrutmen member broker dan agen baru, memperkuat existing brand, merekrut software engineer, menyediakan training berstandar internasional dan mengembangkan kerja sama dengan developer, sedangkan hasil penjualan saham divestasi akan dibayarkan kepada pemegang saham penjual.
Dengan melantainya IPAC di BEI, Darmadi berharap, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai bagian dari pemegang saham Perseroan.
“Meskipun kondisi perekonomian nasional pulih total sebagai akibat pandemi, perseroan tetap optimis bisnis waralaba dan jasa agen real estat akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Selain itu, menurut Darmadi lagi, setelah melantai di bursa IPAC menjadi perseroan yang akan selalu menerapkan prinsip good corporate governance.
Pergerakan Saham IPAC
Usai mencatatkan saham di bursa, saham IPAC terpantau meningkat signifikan. Dilihat melalui RTI, saham IPAC mengalami kenaikan sebesar Rp12 atau 10,00 persen ke Rp132 per lembar pada hari pertama penawaran perdana saham.
Frekuensi perdagangan saham IPAC mencapai 3 kali dengan 300 lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp39.600. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dan Market Cap sebesar Rp125,38 miliar.
Sayangnya, karena imbas penyebaran Covid-19 yang semakin menggila, membuat tren positif tersebut tidak bisa dipertahankan. Beberapa hari belakangan ini, saham IPAC terpantau turun pada 14 Juli dengan penurunan 9,89 persen atau 18 poin ke level 164 dan Kamis (15/7/2021) kemarin turun 9,76 persen.
Namun banyak kalangan menilai saham IPAC akan bangkit ke depannya seiring upaya-upaya pemerintah menanggulangi Covid-19 serta mengeluarkan beberapa kebijakan untuk membangkitkan sektor properti.